Pemkab Malang Bantah Ada Temuan Miras di Kanjuruhan

Pemkab Malang Bantah Ada Temuan Miras di Kanjuruhan
Sumber :
  • Istimewa

Malang – Belum lama ini, pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam tragedi Kanjuruhan. Saat itu, ia mengamankan dua kardus berisi botol cairan. Didiuga, 46 botol cairan itu adalah minuman keras (miras) oplosan yang saat ini dicek di Labfor.

Tak Hanya Bantu Daftar Merek, Mebiso Juga Bantu Pemasaran Online Secara Gratis

Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) membantah temuan 46 botol diduga minuman keras di Stadion Kanjuruhan. Kadispora Kabupaten Malang, Nazaruddin Hasan langsung membantah bahwa cairan itu adalah miras oplosan.

Dia mengungkapkan puluhan botol cairan itu berisi obat hewan untuk pengendalian wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Dia menganggap klarifikasi ini perlu dilakukan untuk menghindari persepsi yang salah oleh publik. Apalagi botol itu ditemukan di meja resepsionis Kantor Dispora Kabupaten Malang yang berada di area VIP Stadion Kanjuruhan. 

Modal PDIP Jombang saat Cari Calon Bupati dan Wakil Bupati Untuk Pilkada 2024

"Waktu malam kejadian memang ditemukan oleh anggota Polri saya awal itu memang memikirnya minuman. Andaikan itu minuman saya tidak khawatir juga karena stadion dipakai Arema," kata Nazar, Rabu, 21 Oktober 2022. 

"Akhirnya beredar video itu, salah satu anak buah saya tanya kenapa ramai di media video itu. Dia langsung bilang itu cairan karya pembina pemuda pelopor Kasembon untuk pengendalian wabah PMK bisa digunakan," ujarnya.

Mebiso Bantu Pendaftaran Merek Gratis untuk Produk Penyintas ODGJ di Malang

Melihat kekeliruan itu, Nazaruddin langsung melakukan klarifikasi. Dia menerangkan, cairan yang diduga miras oleh polisi itu adalah karya inovasi pemuda pelopor Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang yang sedang mengikuti lomba, tingkat nasional oleh Kemenpora RI. Salah satu karya yang didemokan pemuda pelopor adalah cairan obat untuk hewan dalam pengendalian wabah PMK.

"Bukan miras saya pastikan jumlahnya saya tidak tahu itu dua kardus dibawa polisi. Jadi ini awalnya mau dikirim ke Jakarta lewat ekspedisi tapi mereka tidak mau karena barang yang dikirim adalah cairan. Terus diletakan di bawah dan belum sempat ditaruh di lantai dua," ujar Nazaruddin.

Halaman Selanjutnya
img_title