Kapolri Akui Kesulitan Evakuasi Korban Tragedi Kanjuruhan
- viva malang
Malang –Kepala Kepolisian RI, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui bahwa pihak kepolisian sempat mengalami kesulitan saat proses evakuasi korban di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022 lalu.
Listyo menjelaskan, kesulitan itu khusunya terjadi pada pemain Persebaya Surabaya. Dalam insiden tersebut, pemain Persebaya Surabaya terpaksa dievakuasi dengan menggunakan kendaraan barracuda demi keselamatan.
Kericuhan tersebut juga tidak hanya terjadi di dalam stadion, namun di luar stadion juga mengalami hal yang serupa. Kapolri juga menceritakan terkait proses evakuasi yang dilakukan oleh kepolisian.
“Proses evakuasi berjalan cukup lama, hampir memakan waktu 1 jam, sebab sempat terjadi kendala karena terjadi penghadangan di luar stadion. Evakuasi tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Malang dengan menerjunkan empat kendaran barracuda.," kata dia.
Pada saat yang bersamaan, lanjut dia, penonton semakin banyak yang turun ke lapangan.
"Sehingga, beberapa anggota mulai melakukan peningkatan kekuatan, termasuk pada saat pengamanan kiper Arema FC yakni saudara Aldison Maringa,” papar dia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam tragedi Kanjuruhan, sempat terjadi penembakan gas air mata sebanyak 11 kali, yang diarahkan ke beberapa titik diantaranya, tribun selatan sebanyak 7 tembakan, tribun utara 1 tembakan, dan lapangan sebanyak 3 tembakan.