Manajer Arema FC Dapat Amanah Dari Keluarga Korban Untuk Usut Tuntas
- Viva Malang
Malang – Manajer Arema FC Ali Rifki menceritakan betapa mencekamnya ruang ganti pemain saat Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 kemarin.
Beberapa jenazah dimasukan ke ruang ganti bersama beberapa korban yang terluka.
Di dalam ruang ganti, dirinya bersama tim melakukan evakuasi dan berusaha menolong Aremania agar nyawanya terselamatkan.
Saat akan keluar dari ruang ganti dia dicegah karena kepulan gas air mata masih tebal dan membuat mata pedih.
"Saya mengurusi tim, saya baru bisa keluar dari ruang ganti. Tanya yang sudah tahu. Saya di ruang ganti memasukkan jenazah, memasukkan korban luka dan saya baru mau keluar ruang ganti dicegah. Jangan karena di luar masih bau asap gas air mata," kata Ali, Rabu, 5 Oktober 2022.
Ali mengatakan setelah bau menyengat gas air mata mulai hilang dia memberanikan diri untuk keliling stadion mencari korban atau Aremania yang meninggal dunia atau terluka.
"Saya diminta tetap di dalam ruang ganti. Saya sambil merawat korban. Dan setelah baunya agak hilang saya memberanikan diri untuk keliling stadion untuk membawa korban-korban ke lapangan biar bisa mendapatkan oksigen atau udara yang lebih bersih daripada ruangan," ujar Ali.
Saat ini, setiap hari Ali Rifki datang ke rumah duka Aremania korban Tragedi Kanjuruhan.
Dalam setiap bertemu keluarga korban. Keinginan keluarga dan semua Aremania yaitu dirinya wajib mengawal kasus ini hingga tuntas.
"Kalau saya selalu berbicara dengan keluarga korban dari hati ke hati. Mereka meminta saya untuk ikut memantau perkembangan ini," tutur Ali.
"Tapi Alhamdulillah saya melihat bapak Presiden (Joko Widodo) dengan sangat tegas, keras meminta kasus ini dibuka secara terang benderang.Di investigasi secara baik dengan menurunkan tim-tim investigasi. Saya rasa keresahan semua sudah didengar dan di intruksikan oleh Presiden Jokowi," tambahnya.