Presiden FIFA Ungkapkan Duka Cita Mendalam Atas Tragedi Kanjuruhan

Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Sumber :
  • Istimewa

Malang – Sekitar seratusan korban meninggal dunia atas tragedi yang teradi di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022. Hal ini juga mendapat perhatian dari Presiden FIFA, Gianni Infantino.

Bawaslu Klaim Masyarakat Kota BatuKurang Berani Laporkan Pelanggaran Pemilu

Infantino menganggap apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menjadi hari kelam bagi sepakbola dunia. Semua hal yang terjadi hingga menimbulkan ratusan korban jiwa betul-betul di luar nalar. 

"Ini adalah hari yang kelam bagi semua yang terlibat dalam sepakbola dan sebuah tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini," imbuhnya. 

PT Selecta Gelar RUPS, Catatkan Kenaikan Deviden

"FIFA dan komunitas sepakbola global bersama-sama, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban. Terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepakbola Asia, Persatuan Sepakbola Indonesia, dan Liga Sepakbola Indonesia, pada saat yang sulit ini.” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi sebelumnya mengatakan pihaknya sudah melaporkan mengenai tragedi Stadion Kanjuruhan ke FIFA. Mereka juga menerangkan sedang melakukan pengusutan untuk mencari tahu akar masalah. 

Erick Thohir Ungkap Nathan Siap Perkuat Indonesia U23 saat Lawan Korea Selatan U23 di Perempat Final

Dalam hal ini, FIFA pastinya tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Mereka menanti laporan yang diberikan PSSI setelah investigasi rampung dilakukan. Tak tertutup kemungkinan pula jika nantinya FIFA akan mengirimkan utusan langsung untuk ke Indonesia dengan tujuan turut melakukan investigasi.

"Ini perhatian semua pihak termasuk PSSI yang sangat terkena dampak ini tetapi kami tetap akan berkomunikasi terus-menerus dengan FIFA untuk menjelaskan agar PSSI atau Indonesia tak terdampak dengan sanksi atau yang lain-lain," tutur Yunus.