Safari Ramadan, Ketum Golkar Minta Nasehat Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
"Yang dalam pandangan kami, bangsa ini ke depan, kita harus saling mendoakan. Maka kita datang ke para kiai, para pesantren untuk memohon, meminta untuk bangsa ini didoakan, pemimpin kita didoakan," tuturnya.
"Agar pemimpin kita dijauhkan dari segala marabala, marabahaya, dan diberikan kekuatan. Itulah tujuan kami datang ke sini (Ponpes Tebuireng)," kata Bahlil.
Ia menyebut silaturahmi di bulan suci ramadan bukan hal yang perlu dipolitisasi. Untuk itu perlu dikembalikan adat kebiasaan para pendahulu yakni kebiasaan saling silahturahmi.
"Perlu dibiasakan adat orang tua-tua kita dulu, yang saling mengunjungi. Nah ini anak dari pengurus Golkar minta dinasehati dari kiai," ujarnya.
Sehingga, sambung Bahlil, para pengurus atau kader partai Golkar tidak merasa paling benar saja. "Karena itu, kita harus membuka diri, Golkar khususnya, dan sebagai menteri, kebetulan banyak anak-anak muda, maka kami datang untuk meminta nasehat dari kiai," tuturnya.
"Supaya kita ini menuju jalan sirotol mustakim, supaya menjadi pejabat yang Insya Allah selalu dirahmati oleh Allah, dan memperjuangkan apa yang menjadi bagian yang dibutuhkan rakyat," katanya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengatakan kebiasaan silahturahmi itu dilakukan sejak lama, oleh Gus Dur.