Usai Debat, Abah Anton Sebut Ada Ketidaknetralan Institusi di Pilwali Kota Malang

Paslon nomor urut 3 Pilwali Kota Malang, Abah Anton - Dimyati
Sumber :
  • VIVA Malang / Uki Rama

Malang, VIVA – Calon Wali Kota Malang nomor urut 3 Moch Anton menyebut tahapan proses demokrasi di Pilkada Kota Malang harus memberikan pelajaran bagi Kota Pendidikan. Dia menyoroti proses kampanye paslon lain yang dinilai mencederai demokrasi. 

"Kita sampaikan bahwa demokrasi ini harus bisa memberikan pembelajaran karena apa.? Malang ini adalah kota pendidikan dan jangan kita memberikan bahwa demokrasi yang sebetulnya bisa dengan baik kita lakukan ya untuk bagaimana kita mengambil hati masyarakat," kata Abah Anton

"Tapi dicederai dengan hal-hal yang tidak mendidik masyarakat. Tapi saya yakin saya percaya rakyat tahu siapa pilihannya dan siapa yang memang benar-benar mereka ini bisa memberikan yang terbaik. Khususnya untuk Kota Malang kita," tambah Abah Anton usai debat Pilwali Kota Malang pada Sabtu, 26 Oktober 2024 kemarin. 

Abah Anton mengatakan, bahwa dia menerima banyak laporan praktik kampanye yang mencederai demokrasi. Bahkan dia melihat banyak intimidasi yang diterima oleh tim Paslon Abadi (Abah Anton - Dimyati). Namun, soal kecurangan dan intimidasi dia tidak menyebut secara gamblang. 

"Jadi seperti bisa dilihat sendiri masyarakat sudah tahu itu ya. Jadi saya melihat konsep-konsep demokrasinya yang mereka lakukan ini sudah masif menurut saya. Tapi itulah masyarakat kita sudah tahu banyak sekali, tidak hanya itu saja ya yang mencederai demokrasi ini. Karena saya melihat ada banyak sebetulnya intimidasi- intimidasi pada masyarakat kita yang itu sudah dilaporkan kepada saya," ujar Abah Anton. 

Abah Anton bahkan mengungkapkan ada institusi yang melakukan pengkondisian untuk salah satu paslon. Saat ini Tim Paslon Abadi sedang mengumpulkan bukti terkait keterlibatan dan ketidaknetralan institusi yang dia maksut. 

"Bahwa banyak ketidak netralan-ketidaknetralan karena institusi itu melakukan untuk pengkondisian salah satu paslon dan rakyat ini sudah menyampaikan ke saya. Dan sekarang saya lagi mengumpulkan bukti-bukti keterlibatan dari ketidaknetralan instansi itu," tutur Abah Anton.