Jadi Ketua PC Muslimat NU Jombang, Ini Track Record Mundjidah Wahab

Mundjidah Wahab saat bersama kader Muslimat.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Hj Mundjidah Wahab yang kembali maju pada Pilkada Jombang 2024 sebagai calon bupati, memiliki catatan panjang pengabdian dan kiprahnya di berbagai organisasi sejak masa muda.

Terakhir, setelah lima tahun memimpin Jombang bersama Sumrambah pada 2023, Mundjidah aktif untuk memimpin PPP Jawa Timur dan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Jombang.

Putri pahlawan nasional, KH Abdul Wahab Chasbullah ini berkiprah di organisasi perempuan NU sejak belia. Diawali menjadi pengurus IPPNU, Fatayat NU hingga Muslimat NU.

Keaktifannya di organisasi keagamaan membuat Mundjidah dikenal luas oleh masyarakat, terutama para kaum perempuan. Itu karena Mundjidah selalu mengikuti berbagai aktivitas di Muslimat NU.

"Alhamdulillah banyak hal yang telah kita lakukan secara bersama untuk kebesaran dan kemajuan organisasi Muslimat NU," kata Mundjidah, Rabu, 18 September 2024.

Pada acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar PAC Muslimat Jombang Kota. Kehadiran, pengasuh Pondok Pesantren Putri Lathifiyah 2 Bahrul Ulum Tambakberas itu disambut ribuan warga Muslimat NU yang telah berkumpul di lapangan Denanyar.

Ini dikarenakan Mundjidah Wahab merupakan pencetus program kiprah dan perjuangan dalam menguatkan Muslimat NU ini memang cukup besar. Dia banyak menelurkan gagasan untuk kemajuan organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama itu.

Diantara gagasan Mundjidah yang terus berjalan dan direplikasi daerah-daerah lain di Indonesia, yakni Gerakan Seribu (Gerbu) untuk sedekah jariyah. Gerbu adalah salah satu strategi penggalangan dana organisasi yang bersumber dari anggota dengan manajemen profesional. 

Gerakan ini juga merumuskan program utama, yaitu menguatkan peran Muslimat NU Jombang dalam meningkatkan pendidikan, kesehatan, kemandirian ekonomi dan menjaga persatuan bangsa.

"Ini digunakan untuk kegiatan internal dan eksternal, termasuk santunan anak yatim, fakir miskin, baksos, buta aksara dan pelatihan kemandirian,” ujar Mundjidah.

Lebih lanjut ia menjelaskan program Gerbu dilaksanakan dengan menerapkan manajemen profesional dengan menggandeng bank dalam mengelola uang jariyah. Setelah terkumpul di ranting dan anak cabang, petugas bank akan mengambil jariyah tersebut ke masing-masing anak cabang.

Dalam praktiknya, pimpinan ranting Muslimat NU menyetorkan iuran kepada pimpinan anak cabang setiap bulan pada pengajian kubroan. Pimpinan anak cabang kemudian menyerahkannya ke Bank Jatim.

"Kemudian setiap 6 bulan, Bank Jatim mendistribusikan tabungan tersebut ke rekening PP 5 persen, PW 5 persen, PC 20 persen, serta PAC 20 persen dan PR 50 persen. Untuk mewujudkan transparansi program, maka semua capaian akan diupdate di website resmi organisasi setiap saat," tuturnya.

Mundjidah mengatakan semangat gotong-royong pengurus dan anggota sudah cukup bagus. Jariyah anggota akan disalurkan setiap bulan dengan lokasi dan sasaran berbeda. 

"Dari iuran tersebut akan didistribusikan ke beberapa titik sesuai kebutuhan program. Selain itu, juga dialokasikan untuk mendukung kegiatan kepengurusan di tingkat pusat hingga tingkat ranting," katanya.

"Program Gerbu telah menunjukkan hasilnya, dimana pada 2017 telah melahirkan program corporate social responsibility (CSR) Bank Jatim sebesar Rp200 juta untuk pembangunan MCK bagi rumah tangga yang belum memiliki MCK di rumahnya," ujarnya.

Ia menegaskan Gerakan Seribu (Gerbu) untuk sedekah jariyah yang dicetuskan Mundjidah, rupanya menginspirasi pengurus Muslimat NU dari berbagai daerah. Setelah Kongres Muslimat NU di Jakarta pada 2017, pengurus Muslimat NU dari berbagai daerah banyak yang melakukan studi banding ke Muslimat NU Jombang dan mereplikasi program tersebut di daerahnya masing-masing.  

Selain gerakan seribu jariyah sedekah, Muslimat NU Jombang juga menginisiasi senam kreasi untuk anggota dan masyarakat luas. Terobosan terbaru itu bertujuan menyehatkan kaum perempuan anggota Muslimat yang sudah mulai lanjut usia.

"Inisiasi senam ini bisa dipakai oleh ibu - ibu usia 45 tahun ke atas. Dengan senam ini maka kondisi tubuh kita bisa terus semakin sehat dan terhindar dari segala penyakit," tuturnya.