Lebih Memahami Tentang 'Mbatu Sae' Visi yang Diusung Paslon Cak Nur-Mas Heli
- VIVA Malang / Galih Rakasiwi
Batu, VIVA – 'Mbatu Sae' terus menggema di Kota Batu, ungkapan itu adalah visi yang diusung oleh pasangan calon (Paslon) PKB dan Partai Gerindra, Nurochman - Heli Suyanto.
Melalui visi tersebut, kedua putra daerah ini memiliki komitmen untuk membawa Kota Batu lebih baik dengan pendekatan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan warga
Bukan Sekedar Semboyan
Visi "MBATU SAE" yang diusung oleh Cak Nur sapaan Nurochman dan Mas Heli sapaan Heli Suyanto bukan sekadar semboyan. Visi ini merupakan akronim yang mencakup berbagai elemen penting dalam pembangunan kota.
(M)adani, mewujudkan masyarakat yang beradab dan modern, dengan nilai-nilai keagamaan dan sosial yang kuat sebagai fondasi utama. (B)erkelanjutan, menyusun kebijakan yang memastikan keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial untuk generasi mendatang. (A)grokreatif, mengembangkan sektor pertanian dengan sentuhan kreativitas untuk menghasilkan produk yang lebih bernilai tambah.
Lalu, (T)erpadu, mewujudkan pembangunan yang menyeluruh dan terkoordinasi di semua sektor.
(U)nggul, menghasilkan sumber daya manusia dan layanan publik yang berkualitas tinggi. (S)inergi, menguatkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan bersama. (A)komodatif, memberikan ruang bagi partisipasi semua elemen masyarakat dalam proses pembangunan. (E)ekologis, menjaga dan melestarikan lingkungan alam Kota Batu yang menjadi kebanggaan masyarakat.
Dengan visi ini, Nurochman dan Heli bertekad untuk membawa Kota Batu menjadi kota yang lebih maju, tetapi tetap mempertahankan jati diri "Wong Mbatu," yang dikenal santai namun berkualitas.
Selain itu, paslon tersebut juga memiliki, 9 Program Nawa Bhakti sebagai bentuk konkret dari visi mereka. Program-program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat dan membawa perubahan yang signifikan bagi Kota Batu.
Pertama, peningkatan Insentif bagi Petugas Pelayanan Masyarakat dan Pekerja Lapangan. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan petugas pelayanan publik dan pekerja lapangan yang berperan penting dalam menjaga ketertiban dan kebersihan kota, sehingga mereka dapat memberikan layanan yang lebih baik dan optimal.
Ke dua, peningkatan Insentif bagi Pendidik, Tenaga Kependidikan, Pendidikan Keagamaan, dan Hibah Organisasi Masyarakat. Tujuannya adalah mendukung para pendidik dan organisasi masyarakat dalam menjalankan perannya untuk membentuk generasi muda yang berpendidikan, berakhlak mulia, dan berkarakter kuat.
Ke tiga, pencetakan 1.000 Sarjana per Tahun. Tujuannya adalah meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi warga Kota Batu, sehingga lebih banyak pemuda yang dapat menyelesaikan pendidikan hingga jenjang sarjana, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Batu.
Ke empat, pembangunan Mall UMKM. Tujuannya adalah menyediakan tempat khusus bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya secara lebih luas, dengan harapan dapat meningkatkan omzet dan keberlanjutan usaha mereka.
Ke lima, pembangunan Kawasan Industri Pengolahan Sampah. Tujuannya adalah mengatasi masalah sampah di Kota Batu dengan cara yang inovatif dan ramah lingkungan, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru dan produk-produk yang bermanfaat dari hasil pengolahan sampah.
Ke enam, Penambahan Bagi Hasil kepada Pemerintah Desa hingga Maksimal Rp 5 Milyar. Tujuannya adalah memperkuat anggaran desa untuk pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar, yang akan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa.
Ke tujuh, Pengembangan Smart and Integrated Farming dan Pembangunan Spiritual Botanical Garden. Tujuannya adalah memodernisasi sektor pertanian di Kota Batu dengan teknologi cerdas dan terintegrasi, serta menciptakan ruang spiritual yang menggabungkan keindahan alam dan edukasi, yang bisa menjadi destinasi wisata baru.
Delapan, Pembangunan Sport Center dan Optimalisasi Lapangan Desa. Tujuannya adalah mendorong gaya hidup sehat di masya