Jelang Pendaftaran Pilkada Jombang, Sugiat Terancam Gigit Jari

Sugiat calon bupati Jombang.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Kurang 13 hari, pembukaan pendaftaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 Jombang, Jawa Timur, akan dibuka oleh KPU.

Dalam rentang waktu itu, dipastikan akan ada dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan mendaftar ke KPU.

Dua pasangan itu adalah Warsubi Gus Salman (BiSa), yang diusung oleh partai PKB, Partai Gerindra, PKS, yang memiliki jumlah total kursi sebanyak 23 kursi di DPRD Jombang.

Sedangkan pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yang kedua adalah pasangan petahana, Mundjidah Sumrambah (MuRah). Dimana pasangan ini akan diusung PDIP dan PPP, dengan total jumlah kursi 14 kursi di DPRD Jombang.

Dan dalam waktu dekat, dua partai lainnya akan melabuhkan dukungannya ke dua paslon itu ada adalah partai Demokrat dan partai Golkar.

Ke dua partai ini memiliki jumlah kursi yakni 5 untuk partai Golkar dan 6 untuk partai Demokrat.

Meski sempat muncul menjadi kandidat calon bupati di pilkada Jombang, Sugiat mantan Pj Bupati Jombang, dipastikan tidak akan maju ke pilkada nanti.

Hal ini dikarenakan Sugiat sudah tidak mendapat dukungan dari parpol yang akan menjadi peserta pilkada.

Ketua DPD Partai Golkar, Andik Basuki, dengan tegas bahwa partainya tidak akan memberikan dukungan ke mantan Pj Bupati Jombang, Sugiat. Melainkan akan mendukung pasangan BiSa.

"Kalau Golkar saya kan sudah bilang kalau Golkar akan ke pak Warsubi dan Gus Salman," kata Andik, Rabu, 14 Agustus 2024.

Lebih lanjut Andik menegaskan bahwa kepastian turunnya surat rekomendasi itu, menunggu hasil Munas Golkar pada tanggal 20 Agustus nanti.

"Kan nunggu Munas. Munas itu tanggal 20, karena yang harus tanda tangan (rekom) itu belum ada ketua difinitif," ujarnya.

Saat ditanya apakah ada kemungkinan rekomendasi dari Golkar turun ke Sugiat, ia menyebut bahwa Golkar tidak akan ke Sugiat.

"Gak. Gak ada kemungkinan, yang pasti ke pak Warsubi dan Gus Salman," tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat, Syarif Hidayatullah atau Gus Sentot mengaku partainya juga tidak akan memberikan rekomendasi ke Sugiat.

Lantaran, sejak pendaftaran di buka mulai jenjang DPC hingga DPP, nama Sugiat tidak pernah masuk untuk mendaftar sebagai bakal calon bupati di Pilkada Jombang.

"Kalau (rekom) ke Sugiat saya belum tau ya. Memang sebelumnya ada, sekedar komunikasi. Tapi kami tegaskan pendaftaran di DPC kan sudah tutup," kata Gus Sentot.

Lebih lanjut ia menyebut bahwa kemungkinan besar, arah dukungan partai Demokrat baru jelas pada pekan depan.

Secara kepentingan, ia menyebut bahwa saat ini, DPC Demokrat Jombang yang ia pimpin tidak memiliki kepentingan tersendiri. Sehingga ia menyerahkan sepenuhnya keputusan rekomendasi ke DPP partai Demokrat.

"Saya tegaskan, dengan apapun keputusan DPP, saya ketua DPC manut (mengikuti) dengan DPP," ujarnya.

Ditanya soal pengalaman bersama MuRah, ia mengaku kemungkinan apapun dalam pilkada tahun ini, masih sangat dinamis dan sangat mungkin terjadi.

"Bisa jadi ya (ke MuRah). Karena segala kemungkinan bisa terjadi karena masih dinamis. Ya bisa ke MuRah, bisa ke Warsubi (BiSa)," tuturnya.

Ia pun menegaskan bahwa dirinya akan all-out memenangkan pasangan calon yang direkomendasikan oleh DPP partai Demokrat. 

"Kalau pengalaman ya kan saya menjadi ketua tim pemenangan MuRah. Bisa jadi tahun ini (kita jadi tim sukses lagi)," kata Gus Sentot.

"Dan kalau rekomendasi turun ke Warsubi, kita akan all-out untuk memenangkan Warsubi, intinya kita all-out untuk memenangkan calon yang diusung oleh DPP (Demokrat)," ujarnya.

Terpisah, Kepala Desa Kepatihan, Erwin Pribadi, mengatakan bahwa di Desanya, memang ada rumah posko pemenangan Sugiat. Namun demikian ia tak mengetahui pasti apakah, sampai saat ini masih beroperasi atau tidak.

"Iya sejak kemarin kan ada, itu kan poskonya pak Giat (Sugiat). Sampai sekarang masih ada, karena itu jadi rumah tinggal dan jadi posko," katanya.

"Kalau aktifitasnya aku tidak ngerti. Cuman kemarin, orangnya menyampaikan bahwa rumah yang disewa itu untuk rumah tinggal dan posko. Kalau baliho sampai saat ini masih ada," ujarnya.

Sementara itu, Sugiat saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, mengenai apakah sudah mendapatkan rekomendasi dari partai politik, pihaknya belum memberikan respon.