Pasca Debat, Anies Dikabarkan Dapat Ancaman, Begini Respon Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo saat di kompleks pemakaman Ponpes Tebuireng
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Malang, VIVA – Pasca dilaksanakannya debat Capres-Cawapres ke 3 oleh KPU kemarin, Capres pasangan calon (paslon) nomor satu, Anies Rasyid Baswedan dikabarkan mendapat ancaman akan ditembak seseorang.

Menanggapi kabar tersebut, Capres Paslon nomor tiga, Ganjar Pranowo mengatakan, bahwa demokrasi di Indonesia merupakan hal yang harus dijaga oleh semua pihak. 

Ganjar menyebut bahwa debat yang diadakan oleh KPU bagi capres-cawapres yang berkompetisi di Pilpres 2024, merupakan tempat adu gagasan berdasarkan visi misi paslon, dimana hal itu bisa menjadi prevensi masyakarat dalam menentukan pilihannya nanti di TPS pada 14 Februari mendatang. 

"Debat itu sebenarnya untuk, masyarakat bisa yakin dapat prevensi untuk memilih, maka orang diminta atau para kandidat diminta untuk menunjukkan gagasannya, disangga oleh yang lain, dan itu proses biasa sebenarnya," kata Ganjar setelah melakukan ziarah di makam Gus Dur Tebuireng Jombang, Jumat, 12 Januari 2024.

Ganjar pun mengingatkan bahwa bila menginginkan pemilu yang demokratis maka semua pihak harus menjaga nilai-nilai demokrasi yang ada.

"Itu kita mesti menjaga, kalau mau demokratis, jagalah nilai-nilai demokratis yang ada. Apa itu, yakni setara, gak boleh ngomong soal sara, kalau berdebat, atau kalau gak setuju pada kebijakan, ndak boleh black campaign, tapi negatif campaign boleh di situ, tapi silahkan dipositifkan, itulah proses perdebatan," ujar Ganjar. 

Ganjar mengaku bila ada seseorang yang berbeda pandangan soal demokrasi, memang hal yang sah-sah saja. Namun ia meminta agar perbedaan demokrasi tersebut menjadi ajang untuk berjalan di luar batasan yang ada.

"Ya kalau kita sudah pada beda demokrasi, ya jangan mengancam, biarlah rakyat bisa memilih dengan baik," tutur Ganjar.