Mengejutkan, Duet Pasangan Prabowo - Muhadjir Paling Disenangi Warga Jawa Timur

Peneliti Ahli Utama BRIN, Prof Siti Zuhro.
Sumber :
  • Viva Malang/Uki Rama

Malang, VIVA – Hasil Survei Opini Publik Jawa Timur 2023 oleh Laboratorium Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menempatkan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden yang paling disenangi warga Jawa Timur. 

Dalam survei ini melibatkan 800 responden dimana sebesar 87,3 persen adalah kalangan Nahdatul Ulama atau Nahdliyin, 3,8 persen dari kalangan Muhammadiyah, LDII 1,2 persen, FPI 0,1 persen dan sisanya yakni 7,8 persen merupakan kalangan ormas non Islam. 

Para responden diwawancara melalui pertemuan langsung dan tingkat margin of eror 3,5 persen. Proporsi responden laki laki dan perempuan 50:50 dan berusia diatas 17 tahun. Survei ini menggunakan metode Multistage Random Sampling. 

Hasilnya, dari 3 Capres yang sudah mendeklarasikan diri maju. Prabowo Subianto menempati urutan pertama dengan 37,38 persen, disusul Ganjar Pranowo 34,25 persen dan di posisi paling akhir ada Anies Baswedan sebesar 7,1 persen. 

"Di Jawa Timur ini beda dengan nasional, Anies Baswedan jauh terbelakang ketimbang yang lain. Kalau di Jawa Timur Anies memang di bawah 10 persen. Artinya pemilih di Jawa Timur lebih memilih Prabowo dan Ganjar," kata Guru Besar Ilmu Politik Unair Surabaya, Prof Kacung Marijan, dalam Bincang Politik Nasional di UMM, Kamis, 10 Agustus 2023. 

Katanya, Anies cukup berat di Jawa Timur. Untuk itu dalam beberapa waktu terakhir Anies lebih sering melakukan kegiatan di Jawa Timur untuk mendongkrak elektabilitasnya. 

Kemudian dilakukan survei simulasi pasangan Capres dan Cawapres. Pasangan Prabowo Subianto dan Muhadjir Effendy mendapat dukungan terbanyak yakni 42,5 persen, disusuk Ganjar Pranowo-Airlangga Hartanto sebesar 41,25 persen dan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono dengan 10,25 persen, sisanya tidak tahu, tidak memilih dan tidak menjawab. 

"Hasil survei ini, untuk Cawapres secara elektoral tidak terlalu signifikan. Jadi siapapun Cawapresnya yang tidak muncul di survei jika disandingkan dengan Ganjar atau Prabowo otomatis akan tinggi. Hanya, walaupun dalam elektoral tidak penting pasca elektoral itu penting. Jadi Cawapresnya harus cepat diumumkan," ujar Kacung. 

Sementara itu Peneliti Ahli Utama BRIN, Prof Siti Zuhro menganggap hasil survei yang dilakukan Laboratorium Ilmu Politik UMM bisa menjadi literasi sekaligus menjadi edukasi dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang. 

Soal munculnya nama Menko PMK Muhadjir Effendy sebagai Cawapres menurutnya hasil survei ini masih harus diuji secara nasional. Sebab, di Jawa Timur nama Muhadjir sudah sangat populer. Namun, untuk skala nasional hal ini belum menjadi jaminan. 

"Saya obyektif aja pak Muhadjir kalau di nasional bagaimana itu kan perlu survei. Di Jatim masyarakat tentu tidak asing dengan Prof Muhadjir. Bagaimana popularitasnya di tingkat nasional. Mungkin pak Muhadjir ini dianggap mumpuni, potensial, orangnya damai, bhineka tunggal ika," tutur Siti Zuhro.