Rumor Ada Biaya Nomor Urut Bacaleg di Jombang, Pakar : Transaksional Tidak Melahirkan Kesejahteraan

Mahwal Huda Bacaleg dari Gerindra.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Desas-desus praktik jual beli nomor urut 1, bakal calon anggota legislatif (bacaleg) merebak di Jombang. Beredar kabar ada biaya ratusan juta yang dibebankan pada bacaleg Partai Gerindra Jombang oleh badan pemenangan pemilu (Bapilu).

Pakar politik dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Rinekso Kartono mengingatkan bahwa praktik politik bukan hanya aturan tapi ada nilai moralitas. Menurutnya, seorang legislator atau tokoh politik tidak hanya sekedar membawa jabatan formal namun juga nilai-nilai moral.

"Bayangkan politik tanpa moral ya seperti ini," kata Rinekso, Rabu, 19 Juli 2023. 

Rinekso menuturkan fenomena saat ini yang terjadi adalah covering. Dimana seseorang yang sebelumnya biasa saja tetapi dikemas menjadi sesuai kebutuhan. Misalkan, seorang yang sebelumnya tidak religi dibuat religi. Seseorang yang tidak dekat dengan kiai dibuat dekat. Namun saat kepentingan tercapai tak jarang mereka akan dilupakan. 

"Jadi transaksional. Ketika demokrasi ini terjadi semacam ini, transaksional kemudian tidak menghasilkan kesejahteraan sosial. Akhirnya rakyat tetap miskin dan terjadilah hubungan ketergantungan dan itu menguntungkan politik model bandar karena rakyat cukup dibeli Rp100 ribu hingga Rp150 ribu selesai," ujar Rinekso. 

"Dan itu tidak membuat pendidikan. Saya menyebutkan lost generation atau generasi yang hilang. Tidak membawa panji-panji moral. Kalau ada yang mengatakan masa depan ada di generasi kita itu hanya lip service," tuturnya. 

Rinekso mengatakan jika praktik jual beli nomor urut tetap terjadi maka akan menyeret calon legislator ke lingkaran setan. Dikhawatirkan orang yang sebelumnya baik akan berubah ketika berada di ekosistem yang salah. Tidak sedikiti legislator atau tokoh politik lainnya yang akhirnya ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.