Penjual Jamu Diharapkan Manfaatkan Pemasaran Digital
- Humas UMM
Malang – Sejumlah dosen Universitas Muhammadiyah Malang melakukan pendampingan digitalisasi penjualan jamu instan berbasis media sosial dan website. Mereka yang disasar adalah kelompok usaha jamu berskala kecil di wilayah Sidodadi, Lawang, Kabupaten Malang.
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknolog ini dipimpin oleh Wildan Suharso. Para dosen ini memberikan pelatihan dan pengarahan agar penjualan jamu bisa meluas melalui media sosial, website maupun alat digital lain.
“Pada awalnya, kami mengunjungi dan melakukan observasi awal. Setelah mendapatkan data yang cukup, kami kemudian melaksanakan pelatihan produksi dan pengemasan, branding bahkan juga pembangunan website bagi kelompok jamu. Kami juga mengajari para penjual bagaimana memaksimalkan website dan media sosial untuk bisnis mereka,” kata Wildan, Jumat, 2 Desember 2022.
Sementara itu, ketua kelompok usaha jamu D’lima Titik Wahyuno mengaku pelatihan digital sangat membantu mereka. Para penjual jamu ini bersyukur bisa mendapatkan skill-skill baru untuk meningkatkan pendapatan. Kualitas produksi dan jumlah penjual juga dirasa meningkat berkat pelatihan yang dilakukan UMM.
“Saya rasa, program seperti ini dibutuhkan oleh banyak pihak. Bukan hanya oleh produsen dan penjaul jamu saja, tapi juga bisa menyasar sektor-sektor lain agar pendapatan dan ekonominya juga makin meningkat. Terimasih kami sampaikan kepada tim UMM yang sudah bersusah payah dan membagi ilmunya kepada kami,” ujar Titik.