Periksa Sejumlah Saksi, Polisi Dalami Asal Muasal Makanan yang Racuni Pelajar SD di Jombang

Salah satu pelajar yang dirawat akibat keracunan.
Sumber :
  • Elok Apriyanto/Jombang

Jombang, VIVA – Cari asal makanan yang meracuni pelajar SDN Wuluh, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, polisi periksa sejumlah saksi.

Tak hanya polisi, petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Puskesmas Blimbing juga melakukan pelacakan asal muasal makanan yang meracuni 45 pelajar SD tersebut.

Kapolsek Kesamben, AKP Niswan mengatakan, diduga yang jadi penyebab 45 siswa SD keracunan berasal dari dalam sekolah. "Yang bikin keracunan indikasinya jajanan di sekolah," kata Niswan, Minggu 23 Februari 2025.

Ia pun memastikan bahwa ajanan yang dibeli siswa hingga mengakibatkan keracunan berada di dalam sekolah.

"Di kantin sekolah, yang jual juga orang dalam situ kok, ada tukang kebun dan sebagainya. Cuma lokasinya memang ngemper-ngemper begitu," ujarnya.

Meski demikian, ia mengaku tak ingin gegabah untuk melakukan penindakan, untuk itu pihaknya masih menunggu hasil uji sampel di laboratorium yang dilakukan Dinkes.

Sembari menunggu hasil laboratorium keluar, ia tengah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang yang saat ini masih berstatus saksi. 

"Kita periksa beberapa saksi," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Blimbing, Muchtar Effendy, membenarkan, bahwa makanan yang diduga jadi penyebab keracunan berasal dari warung di dalam sekolah.

"(Asalnya) kantin sekolah, dari investigasi petugas di mana anak-anak yang sakit belanja makanannya," katanya.

Ia pun mengaku sudah mengambil beberapa sampel makanan dari warung dalam sekolah tersebut. Termasuk makanan yang di uji laboratorium.

"Sampel makanan tidak banyak, kebetulan penjual kurang kooperatif, jadi yang bisa saja beserta sisa muntahan dari anak yang sakit," ujarnya.

Ditanya apakah bisa dipastikan bahwa makanan tersebut yang meracuni 45 pelajar SD, ia menyebut belum bisa memastikan hal itu, lantaran hasil uji sampel di laboratorium belum keluar. "Untuk penegakan diagnosa penyebab secara medis nunggu hasil lab," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan pelajar Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dilarikan ke Puskesmas setempat.

Para pelajar ini mengalami mual-mual, hingga diare, akibat keracunan makanan yang dibeli pada pedagang di depan sekolahnya.

Fredy Sapurtra Plt Kepala SDN Wuluh 1 Kecamatan Kesamben, mengatakan sebanyak 45 siswa siswi mengeluhkan mual hingga diare usai mengkonsumsi makanan instan.

"Empat siswa masih dirawat di klinik dan puskesmas terdekat. Keluhan mulai ada pada Selasa malam, ya indikasinya mulai makan makanan itu sejak selasa pagi," kata Fredy, Kamis, 20 Februari 2025.

Ia menyebut keluhan itu semula hanya disampaikan 1 orang tua wali siswa kelas 1. Tak berselang lama keluhan semakin bertambah banyak. "Total ada 45 siswa yang mengeluhkan hal yang sama," ujarnya.

Ia pun menjelaskan bahwa sedikitnya ada 4 siswa yang harus menjalani opname di Klinik Bima Medika, Puskesmas Sumobito dan Puskesmas Kesamben. 

"Ada yang masih dirawat 1 siswa kelas 1, 2 siswa kelas 2, dan 1 siswa kelas 6," tuturnya.