Snorkling untuk Mencari Ikan, Pria Hilang Terseret Ombak di Pantai Kondang Merak

Pencarian korban terseret arus di Pantai Kondang Merak
Sumber :
  • dok Polairud Polres Malang

Malang, VIVA – Seorang pria bernama Edi Santoso (31 tahun) dilaporkan hilang setelah terseret ombak di Pantai Kondang Merak, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, pada Rabu, 19 Februari 2025 sekitar pukul 19.30 WIB. 

Hingga Kamis, 20 Februari 2025, tim gabungan dari Polres Malang masih melakukan pencarian di lokasi kejadian.

Kasi Humas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, mengatakan bahwa proses pencarian melibatkan personel dari Polsek Bantur, Satpolairud Polres Malang, Koramil Bantur, LMDH Wonoraharjo, serta tim Pantai Selatan Rescue (PSR).

“Kami telah mengerahkan tim gabungan untuk menyisir perairan dengan perahu nelayan lokal serta memantau sepanjang pesisir pantai. Upaya pencarian dilakukan secara intensif dan berkesinambungan. Hingga saat ini, korban masih belum ditemukan, dan kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait,” ujar Dadang, Kamis, 20 Februari 2025. 

Peristiwa ini bermula saat korban bersama empat rekannya berangkat dari rumah mereka di Dusun Banjarejo, Desa Sumberbening, pada Rabu sore. Mereka berencana mencari ikan dengan cara menyelam menggunakan alat snorkeling di Pantai Kondang Merak.

Setibanya di pantai sekitar pukul 17.30 WIB, korban dan teman-temannya langsung turun ke laut pada pukul 18.00 WIB saat kondisi air sedang surut. Korban terakhir kali terlihat berada di sekitar palung laut bersama seorang rekannya bernama Anton.

Sekitar pukul 19.30 WIB, Anton melihat korban terseret ombak dan segera berteriak meminta pertolongan. Sejumlah warga yang tengah mencari ikan di sekitar lokasi berusaha memberikan bantuan menggunakan perahu nelayan lokal. 

Namun, setelah sekitar 30 menit pencarian, mereka hanya menemukan senter milik korban yang mengapung di permukaan air, sementara tubuh korban tidak terlihat. Upaya pencarian terkendala ombak besar yang terus menggulung di area tersebut.

Menurut keterangan saksi, korban dan rekan-rekannya tidak mengetahui keberadaan palung laut yang cukup dalam serta memiliki arus yang langsung mengarah ke tengah laut. Hal ini diduga menjadi penyebab utama korban terseret ombak.

Korban diketahui memiliki postur tubuh kurus dengan tinggi sekitar 160 centimeter rambut ikal, serta mengenakan kaos coklat bermotif doreng dan celana legging hitam saat kejadian. Selain itu, korban juga memiliki tato di kedua lengannya dan mengenakan anting di telinga kiri.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas di pantai, terutama di area yang memiliki palung laut dan ombak besar.

“Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi alam dan memahami karakteristik pantai sebelum beraktivitas di laut. Jangan memaksakan diri untuk berenang atau menyelam di lokasi yang berbahaya. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” ujar Dadang.

Hingga saat ini, tim gabungan masih terus melakukan pencarian dengan menyisir perairan sekitar Pantai Kondang Merak.