Jombang Dikepung Banjir, DPRD Minta BBWS Tanggung Jawab

Kondisi banjir di Desa Sambong Jombang
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Bencana banjir mengepung Kabupaten Jombang. Ini disebabkan luapan air sungai yang tak mampu menampung debit air akibat cura hujan yang tinggi. DPRD minta pengelola BBWS bertanggung jawab.

Ketua DPRD Jombang, Hadi Atmaji, mendesak agar Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) mengambil tindakan serius menangani banjir yang melanda kawasan Jombang.

"Terjadinya banjir ini menjadi tanggung jawab BBWS dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur," kata Hadi, Rabu 29 Januari 2025.

Ia menegaskan, peristiwa banjir ini sudah menjadi atensi DPRD Jombang. Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan BBWS dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Kami sudah memetakan yang mengakibatkan banjir karena memang sungai kewenangan dari BBWS," ujarnya.

Politisi PKB itu menegaskan, BBWS juga harus segera tanggap untuk melakukan normalisasi yang menjadi tanggung jawabnya.

"Selain itu kami berharap BBWS juga mengidentifikasi tanggul-tanggul sungai yang rawan jebol," tuturnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan DPR RI, agar penanganan banjir dilakukan secara nasional.

"Karena apabila tidak segera melakukan tindakan, kami yakin kejadian seperti ini akan terus terulang," kata Hadi.

Ia mengatakan dalam kondisi seperti ini tentu yang paling dirugikan ialah masyarakat. Bahkan dalam tahun ini saja sudah terjadi dua kali banjir.

Ia menegaskan masyarakat akan dihantui rasa was-was apabila tidak ada penanganan banjir secara tepat dari pemerintah. "Ini harus menjadi perhatian bersama untuk penanganan banjir, di Jombang," tuturnya.

Perlu diketahui, air luapan sungai akibat tingginya intensitas curah hujan yang melanda kawasan Jombang, Jawa Timur, tidak hanya di wilayah pinggiran saja yang terdampak banjir.

Kali ini ada ratusan rumah warga terdampak di dua Desa di Kecamatan Jombang kota, yakni di Desa Pulolor, dan Desa Sambongdukuh.

Tren ketinggian air juga semakin meningkat hingga 60 centimeter atau setinggi paha orang dewasa. Parahnya lagi, di Desa Pulolor ketinggian air mencapai 100 cm, bahkan sudah melakukan evakuasi lansia dan balita.