Cegah Stunting Lewat Seni, Lomba Drama di Alun-Alun Kota Batu Bawa Pesan Penting
- VIVA Malang / Galih Rakasiwi
“Selain memberikan hiburan, kegiatan ini juga menjadi media persuasi yang efektif untuk menyampaikan konsep cegah stunting kepada masyarakat luas,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Batu, Yuni Astuti sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, stunting masih menjadi tantangan kesehatan yang membutuhkan perhatian serius.
“Saat ini angka stunting di Kota Batu telah turun hingga 14,49 persen di bawah target nasional. Namun, upaya pencegahan tidak bisa dilakukan sendirian. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk ormas seperti NU, sangat penting untuk menciptakan perubahan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan posyandu sebagai tempat deteksi dini dan pencegahan.
“Kami berharap masyarakat semakin termotivasi membawa balita mereka ke posyandu, sehingga bisa dilakukan pemantauan gizi dan tumbuh kembang secara optimal,” katanya.
Pesan-pesan yang disampaikan dalam lomba drama mencakup berbagai upaya pencegahan stunting, seperti pemenuhan gizi ibu hamil dan bayi, termasuk konsumsi protein hewani. Pentingnya pemeriksaan kehamilan minimal enam kali. Kebiasaan hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Sebagai tindak lanjut, Dinas Kesehatan Kota Batu akan terus memperkuat program ini di berbagai desa. Melalui program berbasis budaya ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya cegah stunting, sehingga kasus stunting dapat terus ditekan. Ini adalah investasi besar untuk masa depan generasi bangsa,” tuturnya.