Respon PUPR Kota Batu Usai Viral Pecahan Fosfor Bahayakan Pejalan Kaki

Pekerja saat melakukan pemerataan trotoar di Kota Batu.
Sumber :
  • VIVA Malang / Galih Rakasiwi

Batu, VIVANetizen keluhkan batu fosfor penghias trotoar yang tengah dibangun membahayakan pejalan kaki. Akun Facebook @sandy Sand* menjelaskan jika batu fosfor tidak beraturan dan mempostingnya di Grup Facebook Rembug Online Batu beberapa waktu lalu.

Nampak pemilik akun tersebut menulis 'Trotoar baru yg belum selesai 100% di jalan bromo semeru. Di atas trotoar disebar batu glow in the dark yg membahayakan pejalan kaki, karena posisi pemasangannya banyak yg tidak masuk ke dalam cor sisi samping dari pecel an batu tsb dan bentuk pecahan batu fosfor yg tidak beraturan seperti beling yg tajam, sangat beresiko,terutama bagi pejalan kaki yg ingin terapi tanpa alas kaki' tulis akun tersebut.

Selain itu ia juga menghimbau agar warga yang melintas trotoar berhati" AWAS kesandung watu lincip landep. Harapan sy semoga dari dinas terkait ada koreksi proyek tersebut,supaya aman,nyaman berfungsi dgn baik buat kita semua.terimakasih' tulisnya lagi. 

Menanggapi hal tersebut Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat saat dikonfirmasi memberikan keterangan atas keluhan warga tersebut. Menurutnya pembangunan belum tuntas 100 persen dan dalam masa pengerjaan.

"Terkait laporan warga di medsos tersebut kami sangat berterima kasih. Kami sampaikan bahwa pembangunan trotoar masih belum selesai. Nantinya masih ada tahapan coating finishing," ujarnya, Jumat 1 November 2024.

Selanjutnya, adanya fosfor yang muncul dipermukaan masih akan diratakan. Kemudian seluruh permukaan trotoar tersebut akan dilapisi dengan bahan pelapis seperti cat batu alam yang terbuat dari bahan solvent based acrylic dengan alkaline guard.

"Jadi pada intinya sidah kami perhitungkan untuk keamanan dan kenyamanan pejalan kaki. Terlebih itu (fosfor) hanya aksesoris tambahan saja, bukan keunggulan utama yang mau kami tonjolkan," ujarnya. 

Alfi menambahkan, poin utama dari pedestrian-pedestrian yang di bangun adalah menggunakan material beton dengan permukaan bermotif stamped concrete yang tentunya lebih kuat dan tahan lama. Begitu juga pohon-pohon saat ini sudah tertata rapi, tidak zig-zag atau tidak beraturan seperti sebelumnya. 

"Serta dilengkapi ubin pemandu guiding block untuk saudara difabel. Untuk itu kami menghimbau agar masyarakat perlu bersama-bersama menjaga agar bisa kita nikmati bersama," tuturnya.