Pelajar SD yang Hilang Di Jombang Sudah Pulang, Ini Alasannya Kabur dari Rumah Ibunya
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Jombang, VIVA – Pelajar SD di Desa Ngusikan, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang sempat pergi dari rumah, kini sudah pulang kembali ke kampung halamannya.
Meski sudah pulang, pelajar itu kini tak mau lagi tinggal dengan MN (38 tahun) yang merupakan ibu kandungnya. Pelajar kelas 6 SD itu kini memilih tinggal bersama kerabatnya di Kecamatan Jatikalen, Nganjuk.
Kapolsek Ngusikan, Iptu Suraji menjelaskan kronologis awal, bahwa pada Selasa, 28 Mei 2024, sekitar pukul 21.30 WIB. Bocah itu telah meninggalkan rumahnya penyebabnya sempat dimarahi dan dipukul oleh ibu kandungnya.
"Sempat dilakukan seperti itu karena bocah ni bermain sama temannya hingga terlalu malam," kata Suraji, Minggu, 2 Juni 2024.
Pada saat meninggalkan rumah bocah ini meninggalkan secarik surat atau pesan kepada ibunya. Isi surat itu berpesan kepada orangtuanya bahwa dia akan pergi mencari ayah kandungnya yang beralamatkan di Lumajang.
Lebih lanjut Suraji menjelaskan bahwa rumah tangga MN dengan SN ini kandas. Pada tahun 2013, SN yang merupakan ayah kandung bocah ini pulang ke Lumajang.
"Pada tahun 2016 MN ibu kandung bocah ini menikah lagi dengan SM warga Lamongan (ayah sambung). Dan mereka tinggal serumah dengan bocah ini di Ngusikan (Jombang)," tuturnya.
Lantaran mengetahui anaknya kabur dari rumah, MN dan SM ini berusaha mencarinya di sekitar rumah hingga, hingga keduanya melaporkan ke pihak Desa.
"Ibu kandung dan ayah tiri bocah ini mencari sampai sekitar pukul 02.00 WIB, dini hari. Dan besoknya pada tanggal 29 Mei, ibunya melapor ke pihak Desa, dan dilakukan upaya pencarian," kata Suraji.
Upaya pencarian yang dilakukan oleh keluarga maupun pihak Desa, tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya, orang tua dan pihak Desa melaporkan peristiwa itu ke Polsek Ngusikan.
"Setelah menerima laporan, Polsek selanjutnya melakukan penyebaran informasi melalui medsos, dan turut serta melakukan upaya pencarian, namun tak membuahkan hasil," ujarnya.
Upaya pencarian itu, dilanjutkan lagi pada Jumat 31 Mei 2024. Upaya ini termasuk mendatangi seluruh keluarga ibu kandung bocah ini di Jombang. Tak hanya itu, sambung Suraji, anggota Polsek juga melakukan pemeriksaan pada beberapa anggota keluarga dari ibu kandung bocah ini termasuk neneknya.
"Anggota mengecek TKP, mendatangi dan memeriksa nenek, dan sejumlah keluarga dari ibu MN. Namun tidak ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan," tuturnya.
Selanjutnya, pada, Sabtu 1 Juni 2024, bocah ini tiba-tiba pulang ke kampung halamannya. Namun bocah ini, tidak datang menuju ke rumah ibunya. Ia justru mendatangi rumah kerabatnya yakni ibu BY.
Setelah menerima keponakanya di rumahnya. Akhirnya BY melaporkan ke pihak Desa dan dilanjutkan melapor ke Polsek setempat.
"Setelah itu, pada pukul 19.30 WIB, anak yang hilang bersama orang tuanya, dan budenya itu dilakukan pertemuan di kantor Desa Ngusikan. Pertemuan itu diikuti Pemdes Ngusikan, serta unsur lainnya termasuk Forpimcam Ngusikan," kata Suraji.
Dalam pertemuan itu, bocah ini mengaku tidak mau lagi tinggal bersama ibu kandung dan ayah tirinya. Lantaran, bocah ini mengaku kerap dimarahi hingga dipukul.
Terakhir kali pada saat malam bocah ini kabur, ternyata dia sempat diusir oleh ibunya. Sehingga ia memilih kabur dan meninggalkan surat atau pesan tersebut.
"Berdasarkan keterangan bocah ini, dia pergi dari rumah karena sering dimarahi dan dipukul ibunya. Terakhir sebelum pergi bocah ini sempat disuruh pergi, karena tak sudi mempunyai anak sepertinya," ujar Suraji.
Dari hasil pertemuan itu, bocah ini lebih memilih tinggal bersama PI (46 tahun) kerabatnya yang tinggal di Desa Gondang Wetan, Kecamatan Jatikalen, Nganjuk. Kesepakatan ini juga diketahui oleh SN ayah kandung dari MI yang ada di Lumajang.
"Setelah selesai di pertemuan itu, selanjutnya dibuatkan surat pernyataan dan bocah ini diantar ke saudara PI di Nganjuk," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pergi dari rumah, pelajar SD di Jombang tinggalkan surat yang isinya bikin haru. Pelajar SD asal Desa Ngusikan, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Perginya bocah SD ini membuat khawatir pihak keluarga.
Paling mengharukan, bocah ini meninggalkan secarik kertas yang berisi pesan untuk ibu kandungnya.
Kepala Desa Ngusikan, Suntikno Hadi membenarkan informasi kaburnya bocah SD itu dari rumah ibunya.
Menurut Hadi, bocah ini sengaja meninggalkan rumah setelah mengalami perbuatan yang mungkin bagi korban tidak mengenakkan.
"Memang dia pergi, ya karena memang sempat dimarahi orang tuanya, dan sampai hari ini dia belum pulang," kata Hadi, Kamis, 30 Mei 2024.