4 Ribu Pelanggan Perumdam Among Tirto Harus Siapkan Air Bersih Mulai Sekarang
- VIVA Malang / Galih Rakasiwi
Batu, VIVA – Masyarakat Kota Batu dihimbau menyiapkan air bersih atau bak penampung, pasalnya Perumdam Among Tirto Kota Batu bakal melakukan pemindahan jaringan air bersih pipa 10" di daerah Kecamatan Bumiaji pada Selasa 23 April 2024 besok.
Tentu dalam pemindahan pipa memilik dampak yaitu saluran air bersih bakal mati sementara. Total ada 4.000 pelanggan di 14 titik yang akan terdampak.
Perlu diketahui bahwa pada 9 Februari 2023 jaringan Perumdam Among Tirto yang melalui Jembatan Sukorame sempat terputus akibat diterjang banjir. Sehingga untuk sementara waktu dibuatkan jaringan baru pipa sementara yang ditanam di luar Jembatan Sukorame.
Direkrut Perumdam Among Tirto Kota Batu, Edi Sunaedi mengatakan pemindahan jaringan air bersih pipa 10 dilakukan di Jembatan Sukorame Jalan Mawar Putih Dusun Sukorembug, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu.
"Perbaikan dilakukan mulai Selasa besok, makanya kami sampaikan kepada seluruh pelanggan terdampak untuk menampung air mulai hari ini (Senin)," katanya, Senin 22 April 2024.
Untuk 4.000 pelanggan dari 14 titik yang terdampak meliputi Jalan Abdul Gani, Gajahmada, A Yani, WR. Supratman, Alun - Alun Kota Batu, Suropati, Kapten lbnu, Agus Salim, Mustari, Diran, Jalan Imam Bonjol, Darsono, Sudarno dan Jalan Karate.
"Lama perbaikan kemungkinan hanya sekitar lima jam namun normalisasi tekanan saluran biasanya membutuhkan waktu satu hari. Namun kami targetkan bisa selesai secepatnya agar pelayanan air bersih di 14 titik bisa kembali terlayani," ujarnya.
Terpisah, Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat mengatakan pihaknya telah melakukan perbaikan pondasi jembatan utama yang sempat rusak diterjang banjir satu tahun lalu. Perbaikan pondasi dilakukan pada sayap jembatan.
"Perbaikan sayap jembatn atau bagian dari bangunan bawah jembatan telah kami lakukan. Karena sayap jembatan yang sebelumnya diterjang banjir berfungsi untuk menahan tegangan tanah dan memberikan kestabilan pada posisi tanah terhadap jembatan khususnya pada abutment jembatan," katanya.
Abutment sendiri, lanjut Alfi adalah bangunan bawah jembatan yang terletak pada kedua ujung pilar-pilar pondasi jembatan yang berfungsi sebagai pemikul seluruh beban dinamis atau hidup seperti beban angin, kendaraan. Sedangkan beban mati beban gelagar jembatan pada jembatan.
"Berdasarkan kajian tenis DPUPR bahwa secara konstruksi pondasi jembatan Sukorame Desa Sidomulyo masih aman. Ini dibuktikan dengan tidak adanya penurunan (settlement) di struktur lantai maupun perkerasan jembatan. Sehingga hanya perlu dilakukan perbaikan pada sayap jembatan," ujarnya.