Puluhan Jukir Pasar Induk Among Tani Pertanyakan Nasib

Saat puluhan jukir mendatangi UPT Pasar.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Puluhan juru parkir (jukir) datangi UPT Pasar Induk Among Tani Kota Batu, pada Jumat, 2 Februari 2024. Mereka menanyakan nasib mereka setelah dipasang gate parking atau pintu parkir elektronik.

Koordinator Paguyuban Parkir Pasar, Heri Maskur mengatakan yang memantik para jukir mendatangi UPT Pasar karena adanya pemberlakukan resmi gate parkir.

"Kami datang untuk menyampaikan aspirasi dan meminta kepekaan dari Pemkot Batu, bukannya ingin menguasai pasar, sebelum revitaliasi pasar kita sudah parkir di sini. Apalagi banyak teman-teman yang menggantungkan hidup menjadi jukir di pasar untuk menafkahi keluarga," kata Heri. 

Apalagi semua jukir merupakan masyarakat Kota Batu. Mereka menuntut ada kebijakan yang berlandaskan kearifan lokal. Dari forum pertemuan, mereka mengeluhkan karena kepala dinas belum bisa mengambil keputusan. 

"Kami minta segera ada jawaban pasti dari Pj Wali Kota Batu. Yang jelas ayo kita berpikir tanpa mengenyampingkan hak-hak masyarakat. Tolong manusiakan manusia. Permasalahan ini intinya pada komunikasi yang buruk sebab tidak pernah ada sosialisasi terlebih dahulu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Diskumdag Kota Batu, Aries Setiawan mengaku siap menyampaikan aspirasi para jukir kepada pimpinan. Selain itu para jukir bisa mengirim surat resmi kepada Diskumdag.

"Sehingga bisa menjadi dasar kami untuk melaksanakan rapat koordinasi secara internal di pemda untuk membahas nasib para jukir. Apalagi memang kami kekurangan pegawai di sana," katanya.

Lalu ketika ditanya dalam pemberlakuan gate parkir berapa data kendaraan yang masuk setiap hari dan potensi pendapatan? Aries mengatakan sehari terhitung ada 1.700-1.800 roda dua dan 500-600 roda empat.

"Nah untuk tarif roda dua Rp2 ribu dan roda tiga Rp3 ribu. Dari situ bisa dikalikan, estimasi kami sehari pendapatan parkir bisa sampai Rp 5 jutaan. Setahun bisa sampai Rp1,8 miliar. Meski begitu kami tetap optimis bisa capai target Rp2,2 miliar sesuai kajian," tuturnya.