Optimalkan dan Jaga Masa Depan Irigasi, DPUPR Kota Batu Gandeng HIPPA/P3A

Rakor membahas masa depan sistem Irigasi.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Batu, VIVA Irigasi merupakan hal penting untuk menunjang pertanian serta kebutuhan masyarakat lainnya. Untuk itu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu menggelar rakor bersama Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) atau Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Kota Batu.

Tujuan rakor yaitu membahas masa depan sistem irigasi di Kota Batu agar tetap dapat terjaga dengan baik di masa depan. Poin pembahasan antara lain membahas berbagai macam strategi terkait optimalisasi dan pemeliharaan sistem irigasi di Kota Batu.

Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat mengatkaan, pembahasan dirasa sangat penting karena urgensi dari sistem irigasi yang sangat krusial bagi kelangsungan pertanian. Sebab, irigasi adalah suatu sistem yang dirancang untuk mengatur pasokan air ke lahan pertanian.

"Irigasi bisa memberikan akses yang lebih dapat diandalkan dan terjadwal terhadap pasokan air, dan mengurangi ketergantungan pada curah hujan. Nah optimalisasi kinerja sistem irigasi ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan sumber daya air dan pertanian dapat terjaga dengan baik hingga di masa depan," katanya, Kamis, 26 Oktober 2023.

Alfi mencontohkan, misalnya ditemukan adanya sedimentasi, petani bisa melaporkan hal tersebut sehingga petugas DPUPR bisa langsung melakukan normalisasi.

"Jadi, saya harap jika ada keluhan dari masyarakat, bisa langsung dilaporkan untuk segera diperbaiki. Selain fokus menunjang sektor pertanian, ke depan pihaknya juga berharap sistem irigasi yang tertata ini juga bisa dimanfaatkan sektor lain seperti industri, pariwisata dan energi," tuturnya.

Menurut Alfi, ada beberapa titik potensial yang dapat dibangun menjadi PLTMH. Titik paling potensial itu ada di kawasan Kelurahan Temas yang digadang-gadang dapat terealisasi melampaui PLTMH di kawasan Bon Pring, Kabupaten Malang

"Setidaknya suplai listrik PJU kita kalau ada surplus energi juga bisa dijual ke PLN. Agar tidak mengalir saja dan dibuang ke sungai,'' katanya.

Ia berharap wacana itu dapat terealisasi. Sejauh ini, pihaknya masih dalam tahap studi kelayakan.

"Tidak menutup kemungkinan bisa segera dilakukan berlanjut ke tahap perencanaan demi pelayanan masyarakat Kota batu,'' ujarnya. 

Sementara itu, Sekda Kota Batu, Zadim Efisiensi mengutarakan memang ada tantangan pemeliharaan sistem irigasi semakin meningkat seiring dengan perubahan iklim dan perubahan pola hujan. Petani di Kota Batu kerap menghadapi risiko kekeringan yang dapat merusak hasil panen terutama di musim kemarau yang panjang ini.  

"Dengan sistem irigasi yang baik, risiko ini dapat dikurangi, dan petani tidak akan sepenuhnya tergantung pada faktor cuaca. Pasokan air yang terkontrol lewat sistem irigasi memungkinkan pengelolaan kelembaban tanah dengan lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas tanaman," katanya.

Hasil pertanian yang lebih baik dan kemampuan untuk bercocok tanam sepanjang tahun dapat meningkatkan pendapatan lebih tinggi bagi para petani. Oleh karena itu, forum ini menjadi tempat yang tepat untuk mendiskusikan strategi dan inovasi dalam pemeliharaan irigasi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

"Saya berharap, dalam acara ini, kita dapat saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide inovatif. Mari bersama-sama mencari solusi yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian kita dan melindungi sumber daya air kita,'' tuturnya.

Perlu diketahui dalam rakor dihadiri oleh 24 pengurus HIPPA dan P3A serta mengharirkan Prof M Bisri selaku Rektor Universitas Brawijaya Malang periode 2014-2018 sebagai ahli.