Kebakaran Gunung Bromo di 2023 Terparah Dalam Sejarah

Kebakaran di Gunung Bromo
Sumber :
  • BPBD Kabupaten Malang

Kondisi ini diperparah dengan semak belukar di Gunung Bromo yang cukup tinggi. Hal ini semakin menjadi bahan bakar bagi api untuk terus melahap benda-benda yang mudah terbakar di kawasan Gunung Bromo. 

"Kemudian semak belukar di Bromo itu kan sudah lama tidak terjadi kebakaran. Sejak (terakhir) 2019 artinya semak itu tinggi kering dan mudah tersulut," ujar Sadono. 

Sementara kendala utama yang dialami adalah medan menuju titik api berada. Api berada di punggung bukit, hal ini menyulitkan petugas gabungan memadamkan api melalui jalur darat. 

Bahkan untuk titik api yang sudah terjangkau dan padam. Sering kali kembali terbakar dan muncul titik api lagi saat angin kencang menyambar wilayah-wilayah itu. 

"Kendala utama pasti adalah medan karena kebakaran berada di punggung bukit. Kemudian angin juga ikut memperparah keadaan. Ketika posisi sudah kita padamkan artinya sudah padam. Ketika sudah kering kemudian ada angin hidup lagi apinya," tutur Sadono. 

Langkah percepatan pemadaman terus dilakukan oleh petugas gabungan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana bahkan telah menerjunkan satu helikopter untuk melaksanakan water boombing. Selain pemadaman jalur darat pemadaman lewat udara juga dimaksimalkan. 

"Kita kemarin sudah menggunakan helikopter untuk pemadaman water boombing. Kita berkoordinasi dengan BNPB dan juga KLHK karena Balai Besar TNBTS di bawah langsung Kementerian KLHK," kata Sadono.