Warga Tuntut DLH Kota Batu Tanggungjawab Atas Pencemaran TPA Tlekung
- Viva Malang/Galih Rakasiwi
Menanggapi itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari mengatakan permasalahan sampah di TPA Tlekung selama kurang lebih 14 tahun memang butuh keseriusan dari dinas terkait.
"Saya kira DLH dalam hal ini setengah hati. Bahkan saya pastikan sampai saat ini mereka tidak punya program perencanaan yang jelas. Jika hal ini terus berlarut maka yang menanggung dampak adalah warga," katanya.
Tak hanya resiko kesehatan saja, tetapi juga ancaman ekonomi. Mengingat sekarang hampir tidak ada usaha masyarakat di sana yang dilirik wisatawan akibat polusi bau.
"Mulai buka warung, jasa vila itu kan sepi di sana karena bau sampah ini. Jangan sampai ini terus dibiarkan, kasihan generasi anak-anak kita nanti,'' katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai kendala penanganannya terletak pada keterbatasan mesin pencacah sampah yang hanya bisa membakar sampah 4-6 ton sehari.
"Sementara, beban sampah yang masuk mencapai 120 ton per hari," tuturnya.
Terlepas dari itu, masyarakat juga punya andil untuk ikut menangani masalah ini dengan cara tidak buang sampah sembarangan.