Dampak Laka Maut KA Dhoho Vs Mobil Luxio, Perlintasan Kereta Ditutup Sementara
- Elok Apriyanto / Jombang
Jombang, VIVA – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jombang, akan menutup perlintasan kereta api (KA) yang menjadi lokasi kecelakaan maut pada Sabtu, 29 Juli 2023. Laka maut antara KA Dhoho dengan MPV Daihatsu Luxio ini menewaskan 6 orang.
Atas kejadian itu, Dishub setempat bakal menutup perlintasan KA yang berada di Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan Jombang untuk sementara waktu.
"Hasil koordinasi terakhir dengan PT KAI, besok kita akan tutup total, dan ini tadi kita ketemu dengan kepala desa Jabon, minta dukungan, karena ini semata-mata dalam rangka untuk meningkatkan keselamatan," kata Kepala Dishub Jombang, Budi Winarno, Senin, 31 Juli 2023.
Tidak hanya itu, Dishub Jombang juga akan menutup dua perlintasan KA yang tidak berpalang pintu. Semua titik itu ada di Desa Jabon, Kecamatan Jombang.
"Besok dua perlintasan yang kita tutup. Dua duanya di Desa Jabon ya, di situ ada dua perlintasan dan dua-duanya kita tutup dengan PT KAI. Satu di Dusun Jambu, satu di Dusun Gondekan," ujar Budi.
Ia mengaku penutupan itu, dilakukan sampai Pemkab Jombang membangung pos dan PT KAI menyiapkan petugas jaga di perlintasan KA tersebut.
"Nanti akan kita buka sampai dengan, kami bisa menyediakan pos dan pintu perlintasan. Jadi kami tutup sementara," tutur Budi.
Imbas dari penutupan ini, Pemerintah Kabupaten Jombang dan PT KAI juga menyediakan jalur alternatif untuk kendaraan roda empat.
"Untuk roda dua mungkin masih bisa melintas ya. Kan ini ditutup karena kami kurangi dimensinya. Artinya R2 (sepeda motor) masih bisa melintas. Tapi kalau R4 (kendaraan roda 4) sudah gak bisa sama sekali. Nah itu nanti kita lakukan rekayasa lalulintas," kata Budi.
Budi menegaskan, penutupan sementara itu, mungkin juga bisa berubah. Bila nantinya hasil evaluasi dengan PT KAI maupun Dishub Provinsi Jatim, mengharuskan untuk melakukan penutupan total.
"Nah kita masih koordinasi dengan PT KAI dan Dishub Provinsi bagaimana nanti hasil evaluasinya. Jika memang mengharuskan ditutup total ya kita akan tutup total," ujarnya.
Ia menegaskan hingga hari ini, jumlah perlintasan KA yang tidak berpalang pintu di Jombang ada 4 lokasi.
"Ada 4, itu meliputi, di Jabon itu ada dua titik, yang kejadian itu ruas yang ke Desa Bambang, terus satu di Bandarkedungmulyo, satu di Segodorejo Kecamatan Sumobito," tuturnya.
Ia mengaku 2 dari 4 titik perlintasan KA tak berpalang pintu itu, akan dibangun pos jaga dan palang pintu.
"4 perlintasan itu kita sudah usahakan, dan 2 perlintasan kita usulkan di P-APBD 2023 tahun ini. Nah sisanya di APBD 2024. Dari 4 titik itu salah satunya yang kemarin terjadi laka kemarin," katanya.
Ia menegaskan, dari 4 titik perlintasan KA yang tidak berpalang pintu itu ada beberapa titik yang berpotensi rawan laka.
"Yang rawan laka identifikasi kita, memang yang titik Brambang (lokasi laka maut) itu memang rawan laka. Makanya kita sudah lakukan upaya-upaya perbaikan, kemarin itu tiang PJU paginya kita benahi dan malamnya terjadi peristiwa laka," ujarnya.