Wujudkan Generasi Kompeten dan Berempati, PMI Batu Gelar Lomba Pertolongan Pertama
- VIVA Malang / Galih Rakasiwi
Batu, VIVA – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Batu menggelar Lomba Pertolongan Pertama Tingkat Madya dan Wira tahun 2024 yang berlangsung di Markas PMI Kota Batu, Selasa, 17 Desember 2024.
Acara ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan meningkatkan kemampuan serta membangun karakter kepedulian sosial pada siswa-siswa di tingkat SMP dan SMA se-Kota Batu. Lomba diikuti oleh 163 siswa dari 10 SMP dan 12 SMA yang ada di Kota Batu.
Kepala Markas PMI Kota Batu, Abdul Muntolib, menjelaskan bahwa lomba tersebut merupakan sarana pembinaan sumber daya manusia (SDM) guna mempersiapkan para pelajar agar lebih peduli dan siap dalam memberikan pertolongan pertama di berbagai situasi.
“Lomba bertujuan untuk melatih siswa agar mampu memahami dan menerapkan standar pelayanan pertolongan pertama dalam situasi darurat, serta mengembangkan kemampuan mereka dalam menanggapi berbagai jenis korban. Peserta berasal dari PMR Madya dan Wira, yaitu siswa SMP dan SMA,” katanya.
Peserta yang terlibat berasal dari berbagai sekolah yang memiliki Unit PMR. Sebanyak 163 siswa, dengan rincian 10 sekolah tingkat SMP dan 12 sekolah tingkat SMA, berpartisipasi. Mereka bersaing memperebutkan juara 1, 2, dan 3 yang akan mendapatkan trofi, uang pembinaan, serta sertifikat.
“Tujuan utama dari lomba adalah ajang silaturahmi antar-unit PMR, serta evaluasi pembinaan PMI terhadap sekolah-sekolah yang memiliki PMR. Kami juga ingin menyamakan persepsi dan pemahaman materi di antara para pelatih serta pengguna PMR di sekolah, sehingga kualitas pembinaan bisa lebih terintegrasi dan efektif," ujarnya.
Dalam lomba para peserta diuji dalam berbagai simulasi penanganan korban, mulai dari penanganan luka ringan hingga penanganan korban dengan tingkat prioritas tinggi.
"Di sana para juri dari PMI Kota dan Kabupaten Malang serta BPBD Kota Batu menilai para peserta. Inti penilaiam lomba yaitu standar layanan pertolongan pertama untuk melihat kesigapan peserta agar memiliki keterampilan dasar yang dapat diterapkan baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar," katanya.
Harapannya, tambah Tolib, para peserta dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari untuk menolong korban di lingkungan mereka, baik di sekolah maupun tempat tinggal.
"Dengan kemampuan yang ditingkatkan melalui kegiatan, generasi muda Kota Batu diharapkan lebih peduli, siap siaga, dan memiliki jiwa sosial tinggi dalam menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Ditanya terkait keberadaan PMR di Kota Batu? Tolib menerangkan, meski sudah banyak sekolah yang memiliki PMR, ada beberapa sekolah yang sebelumnya memiliki PMR namun vakum akibat kekurangan pelatih.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan pembinaan dan mendampingi sekolah-sekolah yang masih mengalami kendala. Tapi kendala yang kita yaitu minimnya petugas PMI untuk melakukan pembinaan sebab personil kita terbatas," tuturnya.