Kisah Irul Nyalakan Literasi di Pelosok Desa hingga Sukses Berdayakan Warga

Nyala literasi dari KBA Sukolilo Malang
Sumber :
  • Republik Gubuk

Dalam menghadapi beragam kendala pemberdayaan Gubuk Baca, Irul yakin bisa melewati semua arah kebaikan pasti ada aral melintang. Salah satu tantangan programnya adalah gadget yang sudah merambah ke anak-anak desa, hingga minat baca jadi berkurang.

Juga pemerintah desa setempat yang kurang perhatian, dan mengangggap program ini kurang penting bagi mereka. Padahal fasilitas pendukung semua Gubuk Baca sangatlah kurang, terutama dalam jumlah pengadaan buku yang masih jauh dari kata memadai.

Sekali waktu Irul sempat frustasi, lantaran semangatnya yang menggebu-gebu dalam menggairahkan literasi harus terkendala minimnya fasilitas. Namun, kerja kerasnya untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat lewat gubuk-gubuk literasi berbuah kebaikan.

Gerakan kolektif yang dibangun masif oleh Komunitas GBLN dilirik program Kampung Berseri Astra (KBA) di tahun 2018. Tim Astra memilih Sukolilo sebagai kampung binaan satu-satunya di Kabupaten Malang. 

Bak gayung bersambut, pihak Astra pun tertarik untuk turut berpartisipasi memberdayakan secara lebih maksimal dengan beberapa program yang disiapkan.

Tak berhenti disitu, akhir tahun 2019 lalu KBA mencanangkan Desa Sukolilo menjadi desa wisata edukasi. Dengan ragam Gubuk Baca dan aktivitasnya, ada upaya mengangkat budaya kearifan lokal, seperti Topeng Panji.

Desa Sukolilo juga mengembangkan sentra batik Jabung, yang warganya didorong untuk memproduksi batik khas Malang ini dengan khusus mendatangkan instruktur batik yang difasilitasi oleh Astra. Dengan begitu pilar ekonomi di desa ini akan tegak berdikari. Sebanyak 2 Gubuk Baca kemudian dibangun Astra, akan dijadikan Kampus Rakyat.