Tahun Ini Jumlah Pendaftar Mahasiswa Internasional di UMM Meningkat Drastis

Mahasiswa asing di UMM
Sumber :
  • Dok Humas UMM

Malang, VIVA – Ada peningkatan jumlah pendaftar mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada tahun ini. Catatan UMM pada Juli ini, sudah lebih dari 2.115 pendaftar dari berbagai negara untuk jenjang sarjana, magister, maupun doktor. 

Bahkan jumlah itu didapat hanya dalam waktu dua bulan. Upaya internasionalisasi Kampus Putih dan rekognisi dunia saat ini sedang digencarkan oleh UMM. Efek dari itu jumlah mahasiswa asing yang mendaftarpun meningkat. 

“Kalau melihat data, ada sekitar lebih dari 1.000 pendaftar untuk mahasiswa sarjana dan 800-an calon mahasiswa magister. Selain itu, para pendaftar untuk jenjang doktoral juga cukup banyak. Total ada sekitar 2.115 pendaftar mahasiswa asing per 19 Juli 2024 ini. Angka ini tentu meningkat ketimbang beberapa tahun sebelumnya karena beragam program unggulan internasional UMM," kata Kepala Humas UMM, Isnaini. 

Isnaini menuturkan, salah satu kunci peningkatan jumlah mahasiswa asing karena komunikasi yang baik dan masif dengan kedutaan berbagai negara. Sehingga informasi pendaftaran bisa didapatkan oleh banyak calon mahasiswa asing. 

Selain itu, memaksimalkan media sosial dan memanfaatkan jaringan alumni juga menjadi cara untuk mengenalkan UMM ke kancah internasional sehingga pendaftar mengalami peningkatan signifikan.

“Banyak mahasiswa dari berbagai negara yang mendaftar. Misalnya saja Nigeria, Ekuador, Mali, Rwanda, Yaman, Mesir, Zimbabwe, Pakistan, dan puluhan negara lain. Kami optimis angka pendaftar akan terus naik dari tahun ke tahun,” ujar Isnaini. 

Sementara itu, Rektor UMM Prof Nazaruddin Malik menyebut naiknya angka pendaftar calon mahasiswa baru intenasional di Kampus Putih salah satu hasil dari rekognisi internasional yang selama ini diupayakan UMM. 

Mulai dari pemeringkatan kampus dunia QS Stars, Unirank, sertifikasi internasional seperti AUN-QA, IABEE, dan lain sebagainya. Begitupun juga dengan berbagai kontribusi sivitas akademika UMM di kancah dunia, seperti misalnya Subak Bali yang direkognisi oleh Unesco, hingga prestasi mahasiswa yang bertaraf Internasional.

“Tentu ini menjadi energi positif bagi sivitas akademika UMM untuk meningkatkan capaian-capaian internasional sehingga UMM bisa semakin dikenal di level dunia. Bisa dilihat dari sebaran negara pendaftar yang sangat bervariasi. Mulai dari Asia, Afrika, Amerika hingga Eropa. Artinya UMM kian dilirik oleh orang asing untuk dijadikan tempat melanjutkan studi," ujar Nazarudin.