Menuju Kota Informatif, Pemkot Pasuruan Gelar Pelatihan Penyusunan Daftar Informasi Publik
- Pemkot Pasuruan
"Apa susahnya untuk terbuka. Masyarakat kritis terhadap kita karena merasa ikut memiliki dan harus terlibat dalam jalannya pemerintahan," jelas Mas Adi.
Menurutnya, ketika publik kritis terhadap penyediaan informasi, harus disikapi secara positif. Hal itu berarti bahwa publik ingin ikut terlibat mengawal dan bertanggungjawab dalam keberlangsungan pemerintahan.
"Jika komitmen keterbukaan informasi kita sudah terjaga, itu akan memudahkan kita karena publik akan secara aktif untuk mengontrol dan berpartisipasi. Jangan sampai kita terpeleset karena publik abai," imbuhnya.
Mas Adi juga mendukung langkah Diskominfotik yang sebelumnya telah studi banding ke Pemkot Mojokerto yang sebelumnya berhasil menjadi salah satu kota informatif di Jawa Timur.
Ia pun menantang para pengelola informasi publik yang hadir untuk bisa menyusul membawa Kota Pasuruan berpredikat informatif.
"Dalam tiga bulan ke depan harus kelihatan hasilnya. Apalagi pihak komisi informasi siap mendampingi kita. Saya yakin SDM perangkat daerah kita tidak kalah dengan kota lain, bahkan mungkin lebih," kata Mas Adi optimis.
Mas Adi berpesan kepada para pengelola informasi untuk selalu responsif dan proaktif dalam menyediakan informasi publik. Termasuk bagaimana mengelola website perangkat daerah menjadi lebih informatif.