2 Bulan ada Sederet Kasus Pembunuhan di Jombang, Terakhir Kasus Mutilasi

Evakuasi mayat mutilasi di Jombang
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Dalam kurun waktu 2 bulan di awal 2025 warga Kabupaten Jombang diguncang sederet kasus pembunuhan. Dimulai pada Januari warga digemparkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh pegawai Barbershop di Desa Sengon, Kecamatan Jombang. 

Berawal dari cek-cok soal video yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp (WA), FW (26 tahun) tukang potong rambut asal Desa Kedungbetik, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, tega membunuh SA (24 tahun) karyawan Indomaret asal Desa Pakis, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri.

Peristiwa perkelahian berujung pembunuhan itu terjadi di dalam barbershop di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Desa Sengon, Jombang pada Kamis 9 Januari 2025 malam. 

"Keduanya sempat terlibat cekcok bahkan saling pukul sebelum akhirnya berakhir dengan pembunuhan," kata Kapolsek Jombang, AKP Soesilo, Jumat 10 Januari 2025.

Kini, FW yang jadi pelaku pembunuhan itu telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Polisi, menjeratnya dengan pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. 

Peristiwa pembunuhan kedua, berawal dari temuan mayat laki-laki tanpa identitas yang ditemukan warga Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter forensik RS Bhayangkara Kediri, terdapat luka pada jasad korban, sehingga disimpulkan mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.

Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan menyebut ada indikasi jasad pria tanpa identitas itu merupakan korban pembunuhan. Hal itu, dilihat dari adanya sejumlah luka di tubuh korban.

"Indikasi pembunuhannya terlihat dari adanya luka di beberapa bagian tubuhnya. Untuk lebih jelasnya akan kami update nanti," Ardi, Minggu, 19 Januari 2025.

Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya polisi mampu mengungkap identitas mayat dan menangkap 6 orang pelaku pembunuhan.

Mayat diketahui jasad Muhammad Fa'iz (19 tahun) warga Desa Katerungan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Ia dibunuh oleh 6 orang tersangka, yakni AS (23 tahun) warga Jombang, AR (24 tahun) warga Lumajang, HM (20 tahun) warga Kediri, MR (17 tahun) warga Jombang, RG (18 tahun) warga Jombang, dan KS (17 tahun) warga Jombang. 

Atas perbuatannya ke 6 pelaku terancam dikenakan pasal 340 KUHP jo 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP.

Kasus pembunuhan ketiga terjadi pada awal bulan Februari 2025. Yakni berawal dari temuan mayat perempuan yang ditemukan warga di sungai kanal Turi Tunggorono, Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh.

Mayat perempuan itu diduga korban pembunuhan. Hal ini menyusul ditemukannya, luka pada bagian kepala dan perut korban, oleh dokter forensik Bhayangkara Kediri.

Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra mengatakan, hasil autopsi yang dilakukan dokter forensik menyimpulkam terdapat luka robek dibagian kepala depan korban akibat benda tumpul.

"Korban diindikasikan masih hidup sebelum akhirnya tewas tenggalam di sungai. Kemudian juga ada indikasi benturan di bagian perut yang bisa menyebabkan kematian," kata Margono, Selasa 11 Februari 2025.

Dugaan lainnya, sambung Margono, barang berharga milik korban juga tidak diketemukan dari lokasi tempat kejadian perkara, termasuk sepeda motor Honda Vario milik korban.

"Untuk ponsel dan sepeda motornya masih dalam pencarian. Dugaan kuat dibawa lari oleh pelaku," ujarnya.

Selang sehari, warga Jombang kembali digemparkan dengan penemuan mayat di saluran irigasi pertanian di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh.

Mayat laki-laki yang ditemukan pencari ikan di saluran irigasi pertanian di Desa Dukuharum itu, diduga korban mutilasi.

Hal ini menyusul saat ditemukan, mayat tersebut tanpa kepala, dan tanpa mengenakan sehelai kain satu pun, atau dalam kondisi telanjang.

Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan mengatakan bahwa pihaknya hari ini Rabu 12 Februari 2025, telah menerima laporan penemuan mayat oleh warga Desa Dukuhharum, Kecamatan Megaluh.

"Bahwa hari ini telah ada laporan, ditemukan mayat mister x, berjenis kelamin laki-laki, di area pematang air sawah, di Desa Dukuhharum, Kecamatan Megaluh," kata Ardi.

Ia mengaku proses otopsi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban, mengingat mayat tersebut ditemukan tanpa kepala, sehingga diduga mayat itu merupakan korban mutilasi.

"Tadi ditemukan warga dan diamankan petugas kita, dalam kondisi tanpa busana dan tanpa kepala. (korban mutilasi), bisa jadi seperti itu ya, yang jelas nanti kita dalami dan semoga lekas terungkap," tuturnya.