Panti Rehabilitasi Nawasena Arsa Indonesia 'Wujud Mimpi Para Penyintas'

Proses terapi penyembuhan ketergantungan narkoba
Sumber :
  • VIVA Malang / Hendro Sumardiko

"Faktor-faktor ini sangat terkait. Yang pertama harus menumbuhkan niat dulu agar berhenti dari konsumsi narkoba. Namun niat ini juga harus didukung dengan faktor lingkungan serta dukungan keluarga agar pasien bebas dari ketergantungan narkoba. Jika faktor-faktor ini terpenuhi insyaallah pasien akan sembuh," kata Arief.

Pengalamannya yang harus berjuang sekian lama agar sembuh dari ketergantungan narkoba, terbesit ide arief untuk berkontribusi membantu pasien lain. Maka berbagai program menjadi relawan penyembuh narkoba dari Badan Narkotika Nasional ia jalani. Arief lulus uji kompetensi Konselor Adiksi dari Badan Narkotika Nasional (BNN). 

Berjalannya waktu, Arief diterima menjadi konselor Adiksi di Rumah Sakit Jiwa Lawang (RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat). Pekerjaan ini ia jalani sekitar 7 tahun. Namun arief tidak merasa puas dengan kiprahnya, hingga muncul inisiatif membuat panti rehabilitasi narkoba secara mandiri.

Dengan modal pengetahuannya Arief membuka panti narkoba secara swadaya. Dalam perjalanannya ia bertemu dengan Roy Meidianto juga seorang penyintas. Roy memiliki aset bangunan yang saat ini digunakan sebagai tempat panti rehabilitasi narkoba Nawasena Arsa Indonesia. 

"Kami memiliki tujuan yang sama untuk membantu menyembuhkan para pecandu narkoba sehingga per Januari 2022 panti rehabilitasi Nawasena Arsa Indonesia resmi berdiri," kata Arief.

Berbagai perijinan telah diurus diantaranya dari Dinas Sosial Kabupaten Malang. Sebagai panti rehabilitasi swadaya arief berupaya memenuhi semua persayaratan yang ditetapkan termasuk ijin menyelenggarakan rehabilitasi napsa dari P2T Jawa Timur. Untuk itu ia berharap dukungan dari semua pihak termasuk instansi terkait. 

"Saat ini kami telah mengurus surat kerja-sama dengan BNN untuk menjadi Lembaga Rehabilitasi berbasis Masyarakat. Nantinya kerjasamanya berbentuk dukungan SDM kita, mendapat bimbingan teknis, dan menjadi lembaga rehabilitasi berstandar nasional melalui verifikasi dari BNN," kata Arief.