DPR Dorong Suplai Pengunaan B30
- Antara Foto
Malang – Di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendorong pemerintah untuk mengingkatkan suplai dan penggunaan B30 kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengurangi konsumsi BBM.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengapresiasi penggunaan B30 di dalam negeri. Sebab, penggunaan B30 yang lebih luas merupakan bagian dari upaya bersama untuk mengurangi penggunaan dari solar sepenuhnya, karena ada campuran biodiesel di dalamnya.
"Oleh karena itu kami tetap mendorong supaya B30 itu ditingkatkan terutama suplainya supaya akan bisa diperluas lagi distribusinya dan volume juga bisa ditingkatkan untuk dikonsumsi masyarakat," kata dia dikutip dari Viva.co.id.
Sedangkan, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan di kesempatan berbeda menilai, seluruh program biodiesel merupakan salah satu upaya progresif pemerintah dalam mempenetrasi penerapan energi terbarukan di dalam negeri. Menurutnya, ada dua hal utama yang dapat Indonesia capai lewat program ini.
“Dengan program ini kita akan mendapat dua hal. Pertama, pastinya bisa mengurangi impor akan solar. Kedua, pasti jadi salah satu program unggulan pemerintah dalam rangka bauran energi,” ungkapnya. Sementara, Kementerian ESDM menyebut, diversifikasi energi fosil dengan energi terbarukan merupakan salah satu langkah konkret menurunkan emisi. Targetnya, bauran energi di Indonesia pada 2025 bisa mencapai sebesar 23 persen.
Meski, diakui Mamit, harga keekonomian biodiesel masih cenderung lebih tinggi. Apalagi, di saat harga CPO yang melonjak tinggi akibat berbagai persoalan dan gangguan pasar berdampak pada bahan pembentuk biodiesel, yakni asam lemak metil ester (fatty acid methyl esther/FAME).
Belum lagi, tambah dia sentimen perang Rusia-Ukraina juga membuat minyak dunia termasuk CPO juga mengalami kenaikan. Namun, dirinya optimistis fase harga diesel yang tinggi ini akan berubah dan harga akan turun.