H-5 Idul Fitri, Harga Kebutuhan Pokok di Jombang Diklaim Masih Terkendali
- VIVA Malang / Elok Apriyanto (Jombang)
Jombang, VIVA – H-5 Idul Fitri 2024, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih tinggi. Namun demikian kondisi tersebut masih terkendali.
Pj Bupati Jombang, Sugiat mengatakan jelang lebaran atau Idul Fitri 2024 seperti saat ini, memang terdapat fenomena kenaikan harga.
"Fenomena kenaikan harga ini kan memang rutin tahunan seperti itu. Karena permintaan pasar meningkat kan harganya sesuai hukum pasar. Permintaan banyak pasti harga naik," kata Sugiat, Jumat 5 April 2024.
Meski demikian, ia mengaku bahwa naiknya harga bahan pokok ini masih terkendali.
"Sampai saat ini di Jombang, masih terkendali. Dan kami setiap hari Senin rapat koordinasi yang dipimpin secara langsung pak Mendagri secara zoom meeting," ujarnya.
Ia pun menegaskan bahwa indeks perkembangan harga kebutuhan pokok masih berada di angka yang rendah.
"Indeks perkembangan harga di Jombang hanya, kemarin minus 2,5 masih terendah di provinsi Jawa Timur," tuturnya.
Namun demikian, ia menjelaskan pada masing-masing OPD yang mengampu persoalan tersebut agar tidak terlena dengan capaian tersebut.
"Tapi kawan-kawan yang mengampu soal itu, jangan puas hanya melihat dari data tertulis saja, tetapi tetap harus turun ke lapangan, cek di pasar, harga-harga itu terkendali atau tidak, jadi jangan hanya puas dengan data," kata Sugiat.
Ia menyebut capaian indeks harga yang rendah itu, merupakan hasil dari berbagai upaya pemerintah kabupaten untuk mengendalikan inflasi.
"Upayanya satu, operasi pasar masih terus kita lakukan, terus kita juga terus menggelar pasar murah. Dan kalau memang betul-betul dibutuhkan maka kita bisa berikan subsidi distribusi, karena ada aturan kita bisa menggunakan BTT, subsidi angkut ya," ujarnya.
Hingga kini, upaya-upaya pemerintah melakukan pengendalian inflasi di Jombang, masih terus dilakukan secara masif, sehingga berdampak efektif dalam menurunkan harga kebutuhan pokok.
"Upaya yang kita lakukan cukup efektif, tapi tetap kita lakukan evaluasi," tuturnya.