Botani Flora, Jembatan Petani Tanaman Hias Kota Batu Arungi Pasar Global

Andri tunjukan tanaman Agave Titanota yang diminati warga Jepang.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

"Saya juga pernah menjual satu pohon ke Amerika Serikat dengan harga 5.000 dollar Amerika. Kenapa sangat mahal karena pohonnya memiliki keunikan warna dan mengalami mutasi genetik sehingga jarang yang punya. Dari situ harga pun jadi melambung tinggi," tuturnya.

Pemasaran dan promosi 

Andri menambahkan, keberadaan media sosial telah memainkan peran penting dalam memperluas eksposur tanaman hias mancanegara. Belum lagi kemajuan teknologi e-commerce yang mampu memudahkan akses bagi konsumen.

"Untuk memperluas jangkauan pemasaran kami juga memanfaatkan teknologi, sebab inovasi harus terus dilakukan. Seperti membuat website, membuat akun-akun di media sosial, menawarkan produk-produk di grup medsos, dan sebagainya. Dari situ terbukti ada saja pesanan masuk," katanya.

Pemecatan membuatnya bangkit 

Ada cerita kelam sebelum Andri menapaki kesuksesan. Kisah hidupnya penuh dengan tantangan, dulu Andri tercatat sebagai karyawan di salah satu hotel bintang empat di Kota Batu. Namun ia dipecat pada tahun 2012 silam, kala itu dia merasa kehilangan arah dan motivasi.

Di tengah keputusasaan, Andri menemukan cahaya harapan dalam dirinya. Dorongan untuk mencoba hal baru membawanya kepada petualangan yang tak terduga yaitu menekuni hobi dan menjadi petani tanaman hias.