Jelang Perayaan Hari Guru, Perajin Buket di Jombang Ramai Pesanan
- Elok Apriyanto / Jombang
Jombang, VIVA – Jelang perayaan hari guru menjadi momen yang mendatangkan berkah bagi perajin buket di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Salah satunya perajin buket yang ketiban berkah ini adalah, Yosefa Maria Andra Widiastuti (39 tahun) yang sudah 2 tahun menggeluti usaha pembuatan bermacam-macam buket di Jombang.
Warga perumahan Grand Erlangga Residence A.7, Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang itu, mengaku ramai pesanan jelang momen Hari Guru yang jatuh pada 25 November 2023 besok. Bahkan, pesanan mengalami kenaikan hingga 5 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.
Ditemui di rumahnya, Maria tampak sedang menyelesaikan pesanan buket dari pelanggan. Tampak puluhan buket yang sudah selesai tertata rapi dan siap untuk dikirim ke pelanggan.
Maria mengatakan, untuk peringatan hari guru ini ada peningkatan pesanan biasanya yang paling banyak di pesan kalau guru perempuan diberikan hijab dan kalau guru laki laki diberikan buket snack ada juga buket bunga.
"Order pesanan rame ini sejak tanggal 20 November kemarin sampai tanggal 25 November sudah banyak order yang masuk dan pesanan naik lima kalilipat," kata Maria, Jumat 24 November 2023.
Maria mengatakan pemesanan buket buatanya kebanyakan datang pada momen-momen tertentu, seperti momen di hari ibu, hari guru, momen wisuda.
"Buket biasanya banyak diburu pelanggan di momen-momen hari tertentu, kalau pas ada momen spesial seperti itu, sehari bisa mengerjakan buket mencapai ratusan pemesanan," ujar Maria.
Ia pun mengaku harga masing-masing buket beragam, tergantung dari isi dari buket yang dipesan pelanggan. Namun demikian ia memastikan bila harga yang ia bandrol masih tergolong ramah dikantong.
"Untuk harga mulai Rp25 ribu untuk buket mini bagi pelajar dan sampai ratusan ribu rupiah, hingga jutaan harganya juga ada, ya tergantung pemesanan," tuturnya.
Maria menerangkan untuk pengerjaan usaha buket ini, ia dibantu 2 orang. Sehingga pengerjaan buket ini dalam sehari bisa mencapai 80 buket setiap harinya.
"Sehari bisa membuat 80 buket, kalau pas ramai seperti momen-momen tertentu, itu bisa lebih produksinya dalam sehari," kata Maria.
Saat ditanya apakah yang menjadi kesulitan dalam membuat buket tersebut, ia mengaku sebenarnya tidak ada yang sulit dalam proses pembuatan buket. Namun, kesulitan baru muncul ketika bahan baku sulit didapat dari pasar atau toko yang ada di Jombang.
"Kesulitannya adalah bahan baku karena kita beli masih lewat online, kayak kertasnya ini kita harus beli online di Jombang ada tapi harganya mahal. Jadi kalau di jual lagi, lebih untung kalau beli lewat online," ujarnya.
Maria mengaku selama ini, untuk memasarkan hasil produksi buket miliknya, ia kerap menggunakan media sosial. Baik di Instagram maupun website miliknya.
"Untuk pemasaran biasanya menggunakan via online melalui akun di Instagram wapart_hampersjombang. Disana banyak katalog produk yang bisa di pilih pelanggan, untuk pesanan yang paling jauh di Surabaya dan Jombang buketnya," tuturnya.