Petani di Jombang Panen Raya Di Tengah Naiknya Harga Tembakau

Panen raya tembakau di Kabuh Jombang.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Naiknya harga tembakau membuat sejumlah petani tembakau di 5 kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sumringah. 5 kecamatan ini yakni, Kabuh, Kudu, Ngusikan, Ploso, Plandaan sedang panen raya hasil tembakau. 

"Ada 5 Kecamatan panen raya, selain kegiatan panen raya, juga ada pembagian BLT cukai untuk para buruh tani tembakau, dan buruh pabrik rokok," kata Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab di Dusun Padek, Desa Banjardowo, Kecamatan Kabuh, Jombang. 

Saat ini harga tembakau di tingkat petani mengalami kenaikan hingga 25 persen. Pada tahun 2022, harga tembakau di kisaran angka Rp35 ribu , per kilogram dan di tahun ini naik menjadi Rp48 ribu, per kilogram. Naiknya harga tembakau itu, datang di saat para petani melakukan panen raya.

Mundjidah mengaku selama tiga tahun terakhir ini, harga tembakau terus mengalami kenaikan. Selain itu, luasan tanam tembakau di wilayah Jombang juga terus mengalami kenaikan.

"Selama tiga tahun ini, berturut-turut tembakau itu bagus (kualitasnya), dan harganya juga cukup bagus. Banyak peningkatan, dari tahun 2022 itu ada petani yang menanam tembakau itu seluas lahannya itu ada 5.160 hektar, kemudian tahun ini meningkat ada 5.590 hektar," ujar Munjidah. 

Ia berharap agar kedepan, tanaman tembakau di Jombang bisa mengalami peningkatan yang sangat baik, dibandingkan tahun sebelumnya.

"Harapannya ya bisa berkembang ya, dan meningkat terus, karena harganya juga bagus," tutur Munjidah. 

Sementara itu, petani tembakau Dusun Padek, Desa Banjardowo, Purwanto (32 tahun) mengaku pada musim panen raya tembakau jenis jinten untuk tahun ini, para petani bisa mendapatkan keuntungan banyak. Karena harga tembakau mengalami kenaikan. 

Ia menyebut, untuk harga daun tembakau basah, jenis tembakau jinten, per kilogramnya bisa dijual dengan harga Rp5 ribu, sampai Rp6 ribu per kilogramnya.

"Harga daun basah sekitar Rp5 ribu sampai Rp6 ribu, jenisnya tembakau jinten. Kalau yang tembakau jenis rejeb, daun basah sekitar 8 ribu rupiah sampai 10 ribu rupiah, per kilogramnya," kata Purwanto.

Ia mengaku pada panen raya tembakau tahun ini, mayoritas petani menanam tembakau jenis jinten. Ia mengatakan pada umumnya warga setempat menjual tembakau jinten dalam bentuk daun dan kondisinya sudah melalui proses pengeringan.

"Kalau yang panen raya itu yang jinten, kalau yang tembakau rejeb itu yang kawasan agak di sebelah timur, biasanya dibuat rajangan tembakau rejeb. Macam-macam, ada yang dijual basah ada juga yang diproses dulu (pengeringan). Kebanyakan dijual setelah diproses dulu. Kayak daun ini, ditusuk kayak sate, dengan bambu, dijemur, entar kalau sudah kering, baru dijual. Itu harganya Rp45 ribu sampai Rp48 ribu per kilogramnya," tuturnya.

Ia menyebut, hasil panen tembakau tahun ini, memiliki kualitas yang sangat bagus. Bila dibandingkan tahun kemarin.

"Kualitasnya bagus yang sekarang, soalnya gak ada hujan. Ini bagus sekali nikotinnya sangat bagus, bisa dikatakan kualitas super. Dan bisa diadu dengan tembakau dari Jember," kata Purwanto.