Polisi Sebut Gas Air Mata Tak Mematikan, Korban : Mereka Tak Merasakan

Tragedi Kanjuruhan
Sumber :
  • Istimewa

Lebih disayangkan lagi alasan polisi menembakan gas air mata langsung ke arah tribun.

Padahal di tribun suporter lebih kondusif dan banyak anak kecil, perempuan dan ibu-ibu.

"Polisinya apakah tidak tahu, di sana (tribun) banyak anak kecil dan banyak anak perempuan, ibu-ibu. Bayangkan saja, kalau ada yang punya penyakit asma gitu kan rentan kalau kena gas air mata. Sudah kena gas air mata rasanya pedih sama panik," ujar Kevia.

Sementara, Ibu dari Kevia Triwa Kus (43 tahun) mengungkapkan, saat tragedi Kanjuruhan terjadi keluarganya langsung mencari Kevia disejumlah rumah sakit di Kepanjen, Malang.

Keluarga sangat panik karena tidak menemukan Kevia.

Sementara, kondisi di rumah sakit banyak Aremania yang terluka dan meninggal dunia.

Sekira pukul 02.00 WIB, Minggu, 2 Oktober 2022, ada empat orang Aremania datang mengantar putrinya dengan kondisi terluka.