Soal Gas Air Mata di Kanjuruhan, Ini Tanggapan Mabes Polri
- Istimewa
Malang – Gas air mata yang diduga menjadi pemicu Tragedi Kanjuruhan masih menjadi pertanyaan besar. Atas hal tersebut, Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo memberikan tanggapan. Saat ini, hal tersebut masih terus diselidiki.
Dedi juga meminta kepada masyarakat untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan bahwa penyebab banyaknya korban dalam kericuhaan tersebut adalah gas air mata. Sebab, saat ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit bersama Menpora Zainudin Amali masih mencari data yang lengkap mengenai kericuhan tersebut.
"Sekali lagi saya minta rekan media untuk sabar, karena Pak Kapolri dan Pak Menpora hari ini melakukan rapat dulu bersama pemerintah daerah Provinsi Jatim, tentunya sesuai arahan presiden berikan kesempatan kepada penyidik untuk bekerja, nanti hasilnya disampaikan," kata Dedi kepada awak media, Minggu 2 Oktober 2022.
Dedi mengatakan, diperlukan evaluasi secara menyeluruh mengenai jalannya pengamanan pertandingan tersebut. Dia berjanji bahwa Polri akan melakukan investigasi secara transparan dan akan mengumumkan hasilnya kepada masyarakat.
"Dievaluasi dulu secara menyeluruh, kita tidak boleh buru-buru menyimpulkan, secara menyeluruh agar komprehensif dan nanti hasil secara menyeluruh akan disampaikan," ujar Dedi.
Seperti diketahui, 129 orang meninggal usai pertandingan Sepak Bola antara kesebelasan Arema FC versus Persebaya. Melayangnya ratusan jiwa dalam tragedi tersebut tak lepas dari aksi kericuhan suporter Aremania yang nekat masuk ke lapangan usai pertandingan.
Selain itu, dilaporkan sebanyak 13 kendaraan rusak. 10 mobil merupakan kendaraan dinas polisi. 3 merupakan mobil pribadi.