Ratusan Purna ASN dan Lansia Jadi Saksi Abah Anton Pemimpin Baik dan Peduli

Abah Anton bersama ratusan lansia dan purna ASN
Sumber :
  • VIVA Malang

Malang, VIVA – Kelompok lansia pensiunan Pemkot Malang dan Karang Werda Kota Malang bertemu dengan Calon Wali Kota Malang, Moch Anton saat peluncuran Kafe AA dan Convention Hall, pada Sabtu, 19 Oktober 2024 kemarin. 

Legislator PKS Bayu Rekso Aji Serap Aspirasi Lewat Cangkrukan dengan LPMK Klojen

Pensiunan Pemkot Kota Malang, yang dipimpin Joko Sudadi hanya ingin lansia dan pensiunan diperhatikan. Joko menilai sosok Abah Anton merupakan orang yang peduli terhadap pensiunan dan lansia. 

"Pensiunan ini hanya ingin dihargai. Kami saksi bahwa Abah adalah sosok yang baik, dan kami berharap janji-janji yang disampaikan dapat benar-benar bermanfaat, terutama bagi masyarakat Kota Malang," kata Joko Sudadi.

Debat Perdana Pilwali Kota Malang Mundur, KPU Beri Waktu Paslon Pelajari Materi

Joko menyebut saat ini sudah ada 205 pensiunan yang Mendaftar grup whatsapp "Golek Dulur". Grup perpesanan ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi di kalangan pensiunan, sekaligus menjadi wadah berbagi informasi dan dukungan antar anggota.

Ketua Karang Werda Kota Malang, Sulastri juga memuji kepemimpinan Abah Anton saat menjadi wali kota Malang pada periode 2013-2018 silam. Menurutnya Abah Anton menjadi pelopor Kota Malang sebagai kota ramah lansia. 

Abah Anton Tetap Diserbu Warga, Tidak Terpengaruh Isu Miring di Momen Pilkada

"Kota Malang ini ramah lansia, dan Abah Anton adalah sosok yang pertama kali menginisiasi hal tersebut," ujar Sulastri.

Sementara itu, Abah Anton yang maju di Pilwali Kota Malang mengungkapkan rasa rindunya terhadap kebersamaan yang pernah ia bangun dengan masyarakat selama masa jabatannya sebagai Wali Kota Malang. 

"Wali Kota Malang bukan rajanya kota, tapi pelayan masyarakat. Saya ingin tidak ada jenjang. Dulu, saya dipanggil Abah karena saya ingin masyarakat merasa dekat dan nyaman memberi masukan," tutur Abah Anton.

Abah berkomitmen untuk terus melayani, tanpa mengambil keuntungan pribadi. Salah satunya adalah dengan tidak mengambil gaji selama menjabat 5 tahun. 

"Selama memimpin, saya tidak pernah mengambil gaji. Semua gaji saya serahkan untuk fakir miskin. Saya tidak ingin menjadi walikota hanya untuk mencari pekerjaan. Kami, bersama wakil saya Dimyati Ayatullah, akan bekerja keras untuk masyarakat," kata Abah Anton.

Abah Anton juga memaparkan sejumlah program unggulannya terkait UMKM dan Kampung Tematik , seperti pengembangan UMKM, program Makobu (Malang Kota Bunga), dan kampung tematik. Ia menekankan pentingnya pendampingan bagi UMKM dan telah mengajak beberapa pengusaha lokal ke Eropa untuk belajar dan mengembangkan bisnis mereka. 

"Kampus dan Kota Malang harus bersinergi. Kita harus bekerja sama untuk menjadikan Kota Malang sebagai kota yang lebih maju," ujar Abah Anton.