Waspada! Loker Bodong di Kota Batu, Minta Jaminan Uang di Awal

Ilustrasi penipuan chat Whatsapp
Sumber :
  • Istimewa

Batu, VIVA – Masyarakat Kota Batu diimbau untuk berhati-hati terhadap modus penipuan lowongan kerja (loker) bodong. Kali ini, Kantor Notaris Lenny Wibowo yang berlokasi di Jalan Panglima Sudirman 46 Kota Batu menjadi sasaran penyalahgunaan identitas oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab.

KSM Beri Penjelasan Masalah Sampah Pasar Pagi Among Tani

Pelaku menyebarkan informasi palsu mengenai lowongan kerja di kantor tersebut melalui media sosial dan berbagai platform digital. 

Dalam pengumuman tersebut, disebutkan bahwa kantor tersebut tengah mencari tenaga kerja untuk posisi staf kantor, staf administrasi, dan cleaning service dengan sejumlah persyaratan. Calon pelamar diarahkan untuk menghubungi nomor WhatsApp 0831-1442-1175, yang ternyata adalah nomor pelaku penipuan.

Peringati HUT ke 17, Gerindra Batu Gelar Syukuran Sederhana Penuh Makna

Saat dikonfirmasi, Lenny Wibowo mengatakan jika pihaknya tidak pernah membuka lowongan kerja seperti disebutkan dalam pengumuman palsu tersebut. 

"Kami tidak membuat pengumuman itu, jujur akibat perbuatan penipu kami merasa risih. Semoga saja tidak ada korbannya," ujarnya, Jumat 5 Februari 2025.

Inpres Bakal Pengaruhi MICE, Hotel dan Resto di Kota Batu Berpikir Keras Demi Bertahan

Sementara itu, staf Lenny Wibowo, Vivi mengatakan kasus ini pertama kali terungkap pada Kamis, 6 Februari 2025, ketika dirinya mendapat pertanyaan dari temannya mengenai kebenaran informasi loker tersebut.

"Teman saya menanyakan apakah di kantor saya ada lowongan kerja. Saya jawab tidak ada, lalu dia mengirimkan pengumuman itu. Setelah saya konfirmasi ke Bu Lenny, ternyata memang tidak ada lowongan dan saya tegaskan jika itu hoaks," katanya.

Vivi menambahkan, modus penipu semakin terbongkar setelah staf lain bernama Iqbal Muhtasori mencoba menghubungi nomor yang tertera dalam pengumuman palsu.

"Saya coba iseng menghubungi nomor itu. Awalnya mereka masih aktif membalas pesan. Saya diminta mengisi formulir dan saat itu saya mulai curiga. Tak lama kemudian, mereka minta transfer uang sebesar Rp50 ribu ke rekening DANA atau OVO sebagai syarat administrasi. Setelah saya tantang langsung bertemu, mereka tidak merespons lagi," tuturnya.