Viral di Medsos, Pria Berstatus T4 asal Jombang Diduga Dibuang di Kediri

Pria berstatus T4 yang diduga dibuang di Kediri.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Viral di media sosial (medsos) Instagram milik warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tentang informasi seorang pria yang menyandang status T4 (tempat tinggal tidak tetap), diduga dibuang di Kediri.

Peduli Bencana, Polisi di Jombang Salurkan Bantuan pada Warga Terdampak Banjir

Pria tersebut diketahui bernama HK. Kondisinya saat ditemukan warga dalam kondisi lemas tergolek tak berdaya dan menderita penyakit menular.

Informasi itu, diunggah akun Instagram @info_seputar_jombang yang menyebut jika jasad pria itu ditemukan tergeletak di wilayah Kediri setelah diturunkan dari sebuah minibus.

Ironis Ruang Kelas SDN Karangpakis 2 Jombang Rapuh Tapi Tetap Buat Belajar

"Pak Roni, warga Menang, Pagu, Kediri, menemukan seorang laki-laki tergeletak di area Sendang Tirtokamandanu Pagu. Kata Pak Roni, sebelumnya orang tersebut diturunkan minibus warna silver nopol S 7051 UW," tulis akun tersebut.

Selain itu, di dalam unggahannya, akun itu juga menyebut jika pria itu diketahui adalah salah satu pasien dari RSUD Jombang. Hal itu terlihat dari bawaan obat yang ada di tas milik HK.

Selain Kesamben, Banjir di Jombang Kian Meluas Hingga ke 4 Kecamatan Lain

"Di samping laki-laki itu ada beberapa obat yang terbungkus plastik dan surat keterangan pemeriksaan dari Poli Paru di daerah Jombang," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Jombang, Tri Suhartono menjelaskan kronologis awal HK bisa sampai berada di Kediri dan ditemukan warga.

Semula, sambung Tri, pihak Dinsos Jombang, mendapat informasi dari RSUD Jombang, terkait adanya informasi seorang pria berstatus T4, sedang menjalani perawatan di RSUD, usai diantar warga Desa Jati Pelem, Kecamatan Diwek.

"Awalnya saya mendapatkan informasi dari rumah sakit bahwa ada klien T4, yang ditemukan oleh warga Jati Pelem, yang kemudian dibawa ke RSUD, kemudian dirawat di RSUD," kata Tri, saat dikonfirmasi pada Kamis, 12 September 2024.

Ia pun menjelaskan bahwa pihak RSUD Jombang menghubungi Dinsos terkait pembiayaan perawatan HK.

"Koordinasi terkait pembiayaan, karena dia T4, dan karena dia tidak mempunyai identitas dan pembiayaan dibiayai dari kami melalui program yankesamaskin," ujarnya.

Setelah mendapat perawatan beberapa hari HK dinyatakan sembuh, dan secara fisik dinyatakan mampu, untuk beraktivitas. Sehingga pihak RSUD meminta agar HK dijemput untuk selanjutnya diantar ke pihak keluarganya.

Usai menerima permohonan itu, sambung Tri, pihak Dinsos melakukan asesmen dan berupaya mencari pihak keluarga dari HK.

"Selanjutnya kami diminta untuk menjemput HK dari rumah sakit. Dalam proses mencari keluarganya ini kami belum berhasil. Bahkan ada informasi kalau klien ini memiliki keluarga di Dusun Jabaran, Desa Kedung Pari, Mojowarno," tuturnya.

"Setelah dilakukan pengecekan, mohon maaf keluarga dari HK, tidak berkenan untuk menerima kepulangan dari pak HK. Untuk itu kami lakukan upaya lain, tapi karena dia mempunyai riwayat sakit yang menular, sehingga kami sangat berhati-hati saat menangani HK," kata Tri.

Sedangkan pada tanggal 10 September kemarin, pihaknya mendapat laporan dari RSUD bahwa HK, ngotot untuk minta dikeluarkan dari RSUD Jombang. Dan ingin menemui kerabat di Kabupaten Kediri.

"Karena klien ini sudah bisa jalan dan beraktivitas, seperti pada umumnya, serta dinyatakan sehat oleh rumah sakit, dan saat bertemu saya itu, orangnya ngotot minta dikeluarkan dari rumah sakit, minta pulang," ujarnya.

Akhirnya atas dasar permintaan dari HK, pihak Dinsos Jombang memenuhi permintaan HK dan memenuhi kebutuhan HK untuk pergi ke kerabatnya di Kediri. 

Meskipun, lanjut Tri, pada saat ditanya siapa, dan dimana alamat tempat tinggal kerabatnya yang ada di Kediri, HK enggan memberikan keterangan secara gamblang.

"Dia itu menyampaikan bahwa ada kerabat di daerah Pamenang Kediri, dan dia ngotot minta pulang ke sana untuk bertemu kerabatnya itu. Dan upaya kami untuk melayani HK, di Dinsos. Tapi karena dia ngotot akhirnya dipersilahkan untuk pulang mandiri," ujarnya.

"Kami berikan bekal untuk perjalanan ke Kediri, bekal makanan dan obat yang diberikan oleh RSUD. Dan kami fasilitasi dengan mencarikan kendaraan umumnya dan membiayai kendaraan. Dan kendaraan sudah diberi ongkos Rp250 ribu," tuturnya.

Saat ditanya siapakah yang diduga menurunkan HK di area Pagu Kediri, Tri mengaku kurang paham dengan kejadian itu.

"Saya gak tau, siapa yang menurunkan. Tau-taunya ya muncul viral di medsos itu. Bahwa dia (HK) kedapatan terlantar lagi di Kediri. Kemudian ditolong warga, kemudian Dinsos Kediri diketahui di situ ada bukti obat, yang ada tulisannya RSUD Jombang, maka HK selanjutnya diantar kembali ke RSUD pada hari Selasa malam," kata Tri.

Kini, HK telah menjalani perawatan medis lagi di RSUD Jombang. Namun setelah nanti ia dinyatakan sembuh, pihak Dinsos Jombang akan mengirim HK ke pusat rehabilitasi milik Kemensos di Surakarta, Jawa Tengah.

"Karena HK memiliki riwayat khusus, maka kami koordinasikan dengan Kemensos dan akan kami ajukan permohonan untuk menempatkan HK di pusat rehabilitasi profesor doktor Suharsono di Surakarta, untuk penanganan lebih lanjut," ujar Tri.