Proyek Trotoar Jalan Gus Dur Jombang Minus, Rekanan Terancam Putus Kontrak
- Elok Apriyanto / Jombang
Jombang, VIVA – Proyek strategis yang ada di jantung kota Jombang, Jawa Timur, mengalami minus. Kondisi ini membuat rekanan proyek pembangunan itu, terancam putus kontrak.
Proyek strategis, era kepemimpinan Bupati Mundjidah Wahab, berupa pembangunan trotoar dan drainase Jalan Presiden Kiai Haji Abdurahman Wahid atau Gus Dur dipastikan tidak selesai tepat waktu.
Bahkan, pelaksana proyek yang menelan anggaran Rp3,2 miliar PT Renis Rimba Jaya terancam diputus kontrak di tengah jalan. Jika tidak mampu mencapai target.
Kabid Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jombang Sri Rahayu membenarkan bila proyek pembangunan trotoar dan drainase Jalan Gus Dur mengalami minus atau keterlambatan hingga 17 persen dari schedule.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan langkah tegas, berupa teguran dan peringatan karena keterlambatan pekerjaan tersebut.
"Karena keterlambatan mencapai 17 persen. Dinas akan melakukan Show Cause Meeting (SCM) dengan pihak kontraktor. Kita pastikan apakah kontraktor bisa melanjutkan atau tidak," kata Rahayu, Kamis 26 Oktober 2023.
Ia menjelaskan, keterlambatan proyek pembangunan trotoar dan drainase Jalan Gus Dur hingga 17 persen tersebut, tidak ditampik tim leader manajemen proyek PT Renis Rimba Jaya, Teguh Adi Wibowo.
Teguh berdalih, kalau keterlambatan pengerjaan itu dikarenakan jumlah pekerja terus berkurang. Dikarenakan faktor cuaca yang cukup panas. Sehingga para pekerja banyak yang sakit dan tidak kuat.
”Untuk mempercepat kami juga maksimalkan diangka 30 hingga 40 orang. Kemarin banyak yang sakit, jadi kita cari pekerja harian untuk mempercepat target," ujar Teguh.
Selain faktor berkurangnya jumlah pekerja, diungkapkan Teguh juga banyaknya kegiatan di Stadion Merdeka yang membuat pekerjaan pembangunan trotoar dan drainase Jalan Kiai Haji Abdurrahman Wahid terganggu.
"Mulai dari porprov hingga kegiatan pengajian sehingga pekerjaan harus terganggu," tuturnya.
Ia mengaku, pihaknya juga sudah mendapat teguran maupun peringatan, dari Dinas terkait . "Kemarin kita rapat di dinas untuk membahas progres pekerjaan," kata Teguh.