Usai Cek Perahu Rakit, Pj Wali Kota Malang Sediakan Kendaraan Operasional Bagi Siswa

Pj Wali Kota Malang mencoba perahu rakit
Sumber :
  • Viva Malang/Uki Rama

Malang, VIVA – Setelah ramai soal keberadaan perahu rakit di Sungai Brantas yang menghubungkan Kelurahan Bumiayu dan Mergosono. Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meninjau lokasi dan mencoba langsung perahu rakit itu. 

Sungai Brantas di Jombang Banjir, Perahu Penyebrangan Hanyut Terbawa Arus

Wahyu lantas meminta Dinas PUPR-KP Kota Malang yang sedang melakukan renovasi Jembatan Lembahyung untuk mempercepat proses pembangunan. Terutama bagi pejalan kaki. Sebab, akses inilah yang paling dibutuhkan hingga warga dan pelajar nekat menyebrang menggunakan perahu rakit. 

"Saya sudah ngomong sama PU karena jembatan ini akses utama, jadi saya minta agar dipercepat. Jembatan ada untuk pejalan kaki dan sepeda motor, untuk pejalan kaki diselesaikan terlebih dahulu," kata Wahyu, Rabu, 4 Oktober 2023. 

Hasil Pilwali Kota Malang, Sam HC Tunggu Keputusan KPU

Data yang dia terima setidaknya ada 125 an siswa yang memanfaatkan perahu rakit untuk menyeberang melintasi Sungai Brantas dari Bumiayu ke Mergosono atau sebaliknya. Untuk sementara dia meminta masyarakat bersabar selama 1,5 bulan hingga Jembatan Lembahyung selesai direnovasi pada 25 Desember 2023 nanti. 

Sebagai alternatif dia akan menyediakan kendaraan pengangkut bagi para siswa. Dia sudah berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah terkait termasuk dengan BPBD dan Kecamatan untuk menyediakan kendaraan operasional bagi siswa selama proses renovasi. 

Tim ABADI Tunggu Pengumuman KPU Kota Malang soal Hasil Pilkada

"Kurang lebih 125 siswa (yang memanfaatkan perahu rakit). Saya minta Kadisdik, BPBD, kecamatan dengan Satpol menyiapkan kendaraan di setiap jam berangkat dan jam pulang sekolah. Ada dua kendaraan, untuk yang on time atau ada yang terlambat, selama 1 bulan setengah ini sebagai operasional untuk siswa," ujar Wahyu. 

Sedangakan untuk keamanan dia meminta BPBD dan petugas di lapangan memperkuat pencegahan. Diantaranya berhenti beroperasi saat hujan serta menggunakan alat keamanan seperti jaket pelampung. 

"Jadi kami tidak melarang tapi mengingatkan bahwa dengan getek ini sama sekali tidak ada hal hal yang bisa membuat selamat dalam penyebrangan. Apalagi jelang musim hujan. Kami hanya bisa membantu minta tolong juga pihak pelaksana agar safety. Semoga gak terjadi apa apa," tutur Wahyu.