Kemarau Melanda, 14 Embung untuk Pertanian di Jombang Mengering

Salah satu embung yang ada di Desa Mangunan, Kabuh.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Lantaran, tak ada air, sambung Witono sawah yang biasanya ditanam padi, diganti petani dengan tanaman tembakau. Ia pun berharap, pada pemerintah agar membangun sumur bor di area embung. Sehingga pada musim kemarau seperti saat ini, petani tidak kesulitan mencari air.

Motor Korban Begal di Jombang Dibuang ke Sungai, Setahun Baru Ditemukan

"Waktu musim kemarau, petani berganti tanam tembakau, jadi gak seberapa butuh air, karena ngambil dari sumur. Ya mintanya dibikin sumur bor, supaya gak telat airnya. Walaupun di musim kemarau, tetap ada airnya," tutur Witono. 

Sementara itu, Kepala bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Sultoni mengaku di Jombang ada 17 embung. Dimana embung-embung tersebut terbagi di dua wilayah.

Komisi C DPRD Jombang Ingin Rampungkan Polemik Pamsimas Tahun 2022 yang Sempat Mangkrak

"Terbagi menjadi dua wilayah, yakni di sisi utara Brantas dan di sisi selatan Brantas. Di utara Brantas ada sekitar 14 embung, yang di wilayah selatan ada 3 embung," ujar Sulton.

Ia menyebut, kondisi saat ini debit air di embung yang ada di utara Brantas berkurang. Lantaran, embung tersebut hanya menampung air dari hujan.

Tunggu Hasil Koordinasi, Bupati Jombang Terpilih Akan Dilantik 20 Februari

"Kondisi terkini secara umum embung tersebut sangat berkurang debit airnya. Karena secara tampungan hanya menampung (air) dari daerah sekitar dan bukan dari sungai," tuturnya.

"Sehingga pada musim kemarau, karena tidak ada sumber debit (air), otomatis debit itu sangat berkurang siknifikan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title