Viral Video Aksi Pemukulan Anak, Diduga Terjadi di Mojowarno Jombang
- Elok Apriyanto / Jombang
Jombang, VIVA – Sejumlah warga di Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mendadak heboh, lantaran beredar video kekerasan yang menunjukkan aksi pemukulan terhadap seorang anak di bawah umur.
Dalam video berdurasi 21 detik itu, terlihat seorang anak dengan tubuh lebih besar, memukul seorang anak yang tertelungkup di tanah.
Lokasi yang ada video tersebut, berada di bawah pohon beringin. Di situ terdapat papan berwarna hitam, layaknya sebuah papan nama. Dan di samping lokasi itu, terdapat sungai yang mengalir.
Dari hasil penelusuran, video tersebut, diketahui bahwa peristiwa pemukulan itu terjadi di wilayah Kecamatan Mojowarno. Tepatnya berada di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno.
"Itu kayaknya di daerah Japanan. Dan itu SD Japanan, infonya gitu," ungkap Habib Ghofir, salah satu Kepala Desa di Mojowarno, Senin 26 Juni 2023.
Sementara itu, Plt Kepala SDN Japanan, Mohammad Sidiq menjelaskan peristiwa pemukulan yang beredar dalam video tersebut, memang terjadi di Japanan. Dalam video tersebut merupakan siswa kelas V SDN Japanan. Atas nama S (11 tahun) dan R (11 tahun).
"Kejadiannya itu sekitar jam 1 siang. Karena hari Sabtu (24 Juni) jam setengah 12 itu anak-anak pulang setelah menerima rapor," katanya.
Setelah malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, pihaknya mengaku telah didatangi oleh salah satu wali murid yang menjadi korban pemukulan.
"Wali murid ke rumah saya malam. Terus ditunjukkan videonya, terus saya kaget dan langsung mendatangi ke rumah R yang menjadi korban pemukulan. Itu jam 10 sampai jam 12 malam," tuturnya.
Setelah dilakukan musyarawah, akhirnya pada Minggu 25 Juni 2023 pagi. Pihaknya mengumpulkan dua orang wali murid yang terlibat dalam video tersebut.
"Paginya kedua orang tua tadi saya kumpulkan di sekolah saya ajak musyawarah. Dan setengah 12 selesai masalah itu. Secara kekeluargaan," ujar Sidiq.
Sidiq menyebut, kedua wali murid yang terlibat dalam video pemukulan itu, menandatangani surat perjanjian untuk damai.
"Akhirnya bikin surat pernyataan, ada materai juga mas. Setelah selesai baru saya kasi ke mereka satu-satu. Setelah itu pulang dan gak ada masalah," katanya.
Usai adanya pernyataan damai dari kedua belah pihak, selanjutnya ia mendatangi korban di rumahnya. Untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
"Saya tanyak anaknya, kondisinya lumayan. Ndak terlalu berat kondisinya," paparnya.
Ia mengira bila persoalan ini selesai. Namun ternyata video pemukulan S terhadap R itu viral. Hingga perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang juga turun ke sekolah.
"Gak tau hari ini tadi, ada seperti ini (kunjungan dari Dinas). Karena apa, ya karena ini (videonya) sudah viral. Dan di group wali murid, kelas V sudah dikirim semuanya. Mau saya itu sudah terlanjur, mau gimana lagi," katanya.
Saat ditanya apakah yang menjadi pemicu pemukulan tersebut, ia menyebut jika pelaku dendam kepada korban. Namun saat ditanya dendam soal apa. Pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti.
"Namanya anak ya, masalahnya dendam. Intinya itu. Mungkin terjadi dimana di sekolah atau di luar sekolah itu gak tau ya," paparnya.
Ditanya apakah pelaku pemukulan ada 6 orang anak, termasuk ada pelajar SMP. Pihaknya mengaku jika pelaku pemukulan ada 1 anak.
"Pelaku cuman 1, yang namanya S itu. Iya sama-sama satu kelas. Kelas V," ujarnya.