Embun Upas Gunung Bromo Jadi Buah Simalakama Bagi Pariwisata dan Petani

Fenomena embun upas atau frost di Gunung Bromo
Sumber :
  • Instagram @Bromonesia

Malang – Fenomena embun upas di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Pesonanya begitu eksotik. Hamparan lautan pasir dipenuhi butiran frost layaknya hamparan salju di negeri kutub.

Mbatu Sae Dorong Peningkatan Produksi Pertanian di Kota Batu

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani mengungkapkan bahwa tingkat kunjungan wisatawan meningkat 10 persen dibandingkan hari biasa. Fenomena embun upas sendiri terjadi sejak Selasa, 30 Mei 2023, lalu.

"Peningkatan kunjungan wisatawan mencapai lima hingga 10 persen. Pemandangan kawasan Lautan Pasir Gunung Bromo tampak memutih dan lebih menarik bagi wisatawan," kata Septi, Rabu, 7 Juni 2023. 

Longsor di Jalur Gunung Bromo-Semeru Tutup Separuh Jalan Menuju Desa Ngadas

Data di Balai Besar pada Kamis, 1 Juni 2023 jumlah kunjungan wisatawan lokal mencapai 2.500 pengunjung dan wisatawan mancanegara 12 pengunjung. Pada, Jumat 2 Juni 2023, kunjungan wisatawan lokal sebanyak 1.903 orang dan wisatawan mancanegara 22 orang.

Sementara pada 3 Juni hingga 5 Juni 2023 kata Septi, tidak ada data jumlah pengunjung yang masuk karena BB TNBTS melakukan penutupan terhadap kawasan wisata alam Gunung Bromo untuk menghormati Upacara Yadnya Kasada.

Petani di Jombang Dapat Mobil Fortuner dari Program Sinarmas Bank Jombang

“Jadi total kunjungan pada 1 Juni 2023 sebanyak 2.512 pengunjung dan pada 2 Juni 2023 sebanyak 1.925 pengunjung. Untuk 3 hingga 5 Juni 2023 tidak ada data jumlah pengunjung karena wisata ditutup untuk menghormati Upacara Yadnya Kasada," ujar Septi. 

Disisi lain, embun upas atau frost menjadi ancaman bagi petani. Sebab, fenomena ini bisa mengancam tanaman petani jika tidak segera dihilangkan. Embun upas muncul saben pagi dan menghilang saat matahari terbit. 

Halaman Selanjutnya
img_title