Kerusakan Akibat Gempa 6,1 Magnitudo di Garut

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto
Sumber :
  • ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Malang – Gempa yang mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat merusak empat rumah dan satu unit sekolah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga melakukan pemutakhirkan dari awalnya magnitudo 6,4 menjadi 6,1.

UMM Jadi yang Terbanyak se-Indonesia Dalam Loloskan Proposal di P2MW

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, akibat gempa itu juga menyebabkan satu orang warga Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi mengalami luka-luka. Korban luka itu sudah dibawa ke Puskesmas terdekat.

“Untuk sementara yang diterima adalah empat unit rumah rusak di Kabupaten Garut, dan 1 unit sekolah, SDN Jatiwanti 1 juga rusak. Ada satu korban jiwa mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke puskesmas setempat,” kata Suharyanto dalam keterangan, Sabtu 3 Desember 2022.

Lutfil Hakim: PWI Malang Raya Harus Ikut Serta Memajukan Pembangunan di 3 Daerah

Pun, berdasarkan update data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 7.51 lintang selatan dan 107.52 barat timur dengan kedalaman 109 kilometer. Menurut BMKG, gempa tak berpotensi tsunami.

Suharyanto mengatakan, gempa bumi yang terjadi dirasakan cukup kuat selama 4-5 detik di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung.

PWI Dianggap Mampu Tarik Investor Untuk Pembangunan di Malang Raya

“Dirasakan cukup kuat selama 4-5 detik di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung,” ujar Suharyanto. 

BNPB akan segera mengirimkan tim untuk membantu pendampingan daerah dan kaji cepat serta kebutuhan lain yang diperlukan. Sementara, perkembangan informasi darurat terkait gempa bumi Garut akan disampaikan secara berkala.

"Tentunya saya dengan seluruh tim dan BPBD ini segera akan mengumpulkan informasi dan dan keterangan lebih lanjut. Dan, setiap perkembangan informasi yang diperoleh akan diinformasikan kepada masyarakat,” tuturnya.

Selain itu, dari perkembangan yang dihimpun selang dua jam usai guncangan tersebut, belum ada laporan terkait gempa susulan yang dirasakan. Namun, dia tetap meminta warga agar tetap tenang dan waspada serta hati-hati.

“Belum ada gempa susulan. Menyikapi gempa bumi yang tadi terjadi, sekali lagi, tetap tenang, waspada, tetapi tidak perlu menghentikan aktivitas sehari-hari,” katanya.

Lebih lanjut, dengan melihat kedalaman gempa menurut data BMKG, Suharyanto berharap bahwa guncangannya tak terlalu merusak. Selain itu, tidak menyebabkan jatuh korban jiwa.

"Menurut BMKG, gempa ini cukup dalam. Berdasarkan pengalaman gempa sebelumnya, dengan kedalaman di atas 60 kilometer, apalagi ini di atas 100 kilometer, ini dampak kerusakannya diharapkan tidak terlalu merusak,” ujarnya.

Sementara laporan yang dirilis BPBD Garut, empat unit rumah rusak terjadi di Desa Putrajawa Kecamatan Selaawi, Desa Cigadog Kecamatan Cikelet, dan Desa Tanjungjaya serta Desa Jatiwangi Kecamatan Pakenjeng Garut. Selain itu, ada satu bangunan Sekolah terdampak. 

Adapun satu korban luka di bagian kepala akibat tertimpa genting yang terjatuh saat gempa. Korban merupakan warga Desa Putrajawa Kecamatan Selaawi Garut. 

Korban diketahui seorang ibu rumah tangga atau IRT. Korban juga sudah dilarikan ke puskesmas setempat.

"Benar, ada satu korban luka bagian kepala akibat tertimpa genting saat gempa terjadi," kata Kapolsek Limbangan Kompol. Remi Eka Saputra dikutip dari VIVA.co.id Sabtu 3 Desember 2022.