Perhumas Malang Raya : Humas Harus Mampu Membaca Situasi

Perhumas BPC Malang Raya
Sumber :
  • Viva Malang

Malang – Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) BPC Malang Raya menggelar diskusi di Jatim Park 3, Senin, 21 November 2022. Pembahasan yang diangkat adalah terkait bagaimana seorang Public Relation (PR) melalukan revolusi untuk menghadapi industri di masa depan.

Nekat Jual Sabu-sabu, Tukang Las Dibekuk Polisi

Ada sederet narasumber. Seperti Direktur PT Maju Bersama Jawa Timur Park 3, Suryo Widodo, Manager of Public Relation Thursina Boarding School, M Arief, Assistant Marcomm Manager Golden Tulip Holland Resort Batu, Ratih Monica dan CEO dan Founder CaraBicara, Karolus Danar.

"Kegiatan ini rutin kami lakukan setiap bulan. Hal ini dilakukan agar Public Relation di Malang Raya mengetahui isu-isu dan apa yang harus dihadapi di industri. Mengingat, saat ini perkembangan zaman semakin maju. Harus agile dan adaptable. Apalagi menghadapi digital PR," kata Ketua BPC Perhumas Malang Raya, Andina Paramitha.

DPP PPP dan PKB Beri Sinyal Koalisi pada Pilkada, di Jombang Belum Ada Gambaran

Dalam menghadapi perkembangan zaman, seorang Public Relation harus mampu membaca situasi dan memahami bahasa yang disampaikan.

"Saat ini, Public Relation harus juga memiliki kedekatan emosional dan mengutamakan humanity. Selain itu, harus menguasai psikologi dan keadaan seseorang," kata Suryo Widodo.

Keren! 2 Pelajar MAN 1 Jombang Sabet Juara Pertama Lomba Robotik Tingkat Jawa Timur

Termasuk, kata dia, seorang Public Relation harus menguasai berbagai aturan yang ada. Mulai dari peraturan pemerintah pusat hingga daerah.

"Harus dikuasai, harus betul-betul tahu aturan. Sehingga, bisa tahu, permasalahan apa yang terjadi dan penyelesaiannya apa. Jadi, harus punya bekal yang cukup," papar dia.

Suryo mengatakan, PR memiliki posisi yang sangat penting. Semua pihak harus dirangkul, termasuk LSM dan politik. Terlebih aspek politik merupakan penentu kebijakan sehingga mau tidak mau jangan sampai menghindarinya. Suryo juga mengingatkan kepada para humas, untuk tidak berapi-api.

“Pada titik tertentu, lakukan pendekatan manusiawi. Bila perlu menempatkan diri pada titik terendah agar bisa berhasil melakukan pendekatan. Humas yang baik adalah berpikir panjang terlebih dahulu sebelum mengeluarkan pernyataan agar target yang dibidik tepat sasaran," ujar Suryo. 

Sementara itu, Assistant Marcomm Manager Golden Tulip Holland Resort Batu, Ratih Monica menambahkan, dalam menghadapi era digital yang berkembang cukup pesat, harus mau belajar. Ratih menguraikan, dalam ilmu PR, harus memiliki skill dasar komunikasi.

"Apalagi, kita mau masuk era society 5.0, mau tidak mau sebagai Public Relation harus bisa berkolaborasi untuk mengikuti perkembangan dan harus mau belajar. Sepandai-pandainya seorang PR memanfaatkan perangkat digital, harus memiliki skill dasar ilmu komunikasi. Jadi, sebagai PR, harus bisa belajar semua aspek," tuturnya.