Kadindik Jatim Jawab Keluhan Buruknya Fasilitas SMAN 1 Taruna Madani Usai Didemo Siswa
- Mochamad Rois / Pasuruan
Pasuruan, VIVA – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, angkat bicara perihal fasilitas SMAN 1 Taruna Madani, Pasuruan yang dikeluhkan para siswa. Dia datang ke sekolah ini pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Sebelumnya para siswa menggelar demonstrasi menuntut kelengakapan sarana dan prasarana kelas, lemotnya jaringan wifi sekolah, turunnya voltase listrik, air mati. Hingga menganggap sekolah tidak mendukung kegiatan ekstrakulikuler.
Menurut Aries Agung Paewai, permasalahan tersebut tidak hanya terjadi di SMAN 1 Taruna Madani, tapi juga di banyak sekolah lainnya.
"Bukan hanya sekolah ini yang mempunyai masalah seperti itu, semua hampir banyak sekolah yang mempunyai masalah," kata Aries.
Aries menyebutnmasalah itu muncul dikarenakan tiga faktor kemungkinan. Pertama adalah kondisi wilayah sekolah, Kedua akibat terbatasnya sarana dan prasarana, ketiga karena pemerintah tidak bisa memenuhi semua pembiayaan sehingga harus ada keterlibatan masyatakat.
"Nah keterlibatan masyarakat ini dalam bentuk sumbangan. Kadang-kadang kan orang yang di luar ini kan tidak tahu yang mana yang dimaksud sumbangan, yang mana yang disebut iuran. Yang jelas, di sekolah negeri tidak boleh ada iuran yang sifatnya menentukan nominal, itu tidak boleh. Itu sudah disanksi oleh Ibu Gubernur, di mana pun sekolah yang ada bentuknya nominal, itu harus disanksi dan harus kita investigas bener," ujar Aries.
Terkait para siswa yang menyuarakan adanya penarikan SPP berkedok infaq. Dimana rata-rata para siswa membayar antara Rp100 ribu sampai Rp180 ribu. Aries pun mengaku akan melakukan investigasi perihal tersebut.
"Saya sudah minta investigasi, kalau benar ya kita ambil langkah langkah. Kita lihat dulu, kan ada tingkatan sanksinya, tidak mungkin sama. kalau tingkayannya bisa ditolelir ya akan kita lakukan pembinaan. Kalau tingkatannya berat ya akan kita ambil langkah sanksi sampai dia dimutasi atau bahkan dipindahkan ke tempat sesuai sanksi," ujarnya.
Aries pun kembali menegaskan jika proses penganggaran untuk pembenahan sarpras pun tidak bisa serta merta alias butuh waktu untuk perencanaan. Selain itu, antara perencanaan yang matang dan eksekusinya harus di tahun anggaran yang berbeda.
"Fasilitas itu kan tidak ada yang instan. kan butuh perencanaan. kalau dalam pemerintahan kan harus ada perencanaan dulu, baru eksekusi. kalau perencanaan sudah matang, berapa kebitihanny, baru kita eksekusi. itu harus di tahun anggaran yang terpisah," katanya.