Tegas, Mantan Ketum PSSI Minta Semua Liga Dihentikan Demi Keadilan

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
Sumber :
  • VIVA/B.S. Putra

Malang – Mantan Ketua Umum PSSI yang kini menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi kecewa berat atas keputusan PSSI yang menghentikan Liga 2. Apalagi tim PSMS Medan memiliki peluang promosi ke Liga 1 karena sedang dalam performa terbaik dan berada dipuncak klasemen di grup wilayah barat.

Pabrik Tas Rajut Kaboki Pasuruan Terbakar Hebat, Pembakar Ditangkap Polisi

Edy yang kini juga menjadi pembina tim Ayam Kinantan mengatakan jika mau adil dan bijak PSSI harus menghentikan semua Liga yang mereka naungi. Sehingga tidak hanya Liga 2 dan Liga 3 namun juga Liga 1. Karena keputusan PSSI saat ini tidak adil bagi pemain dan klub di Liga 2 dan 3. 

"Ya hentikan semua (Liga di Indonesia)," ucap Gubernur Edy kepada wartawan di rumah dinas Gubernur Sumut, di jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Jumat 20 Januari 2023 dikutip dari VIVA.co.id. 

Taekwondo Piala Pj Wali Kota Malang Jadi Ajang Cari Bibit Atlet dan Sport Tourism

Edy mengingatkan bahwa strata kompetisi di Liga Indonesia mulai dari Liga 3 hingga Liga 1 merupakan satu kesatuan dalam pembinaan atlet sepakbola. Bahkan, hal ini sudah diatur dalam statuta PSSI. 

"Liga itu, tidak bisa dipisahkan antara Liga 1, 2 dan 3. Karena itu, diatur dalam statuta," tutur Edy.

2 Profesor Baru FEB UMM Dikukuhkan

Edy menjelaskan dalam Liga di Indonesia, yang digelar ada jenjang kompetisi dilalui oleh klub-klub tersebut. Dimana di Liga 1, klasemen diurutan 16, 17 dan 18 di degradasi ke Liga 2. Selanjutnya, digantikan dari Liga 2, yaitu juara 1, 2 dan 3 untuk naik jadi peserta ke Liga 1.

"Begitu juga, Liga 2 digantikan oleh liga 3. Sehingga tidak bisa satu persatu dihentikan. Kalau mau hentikan (semua Liga di Indonesia)," ujar Edy.

Edy mengatakan bila PSSI tetap dengan keputusan menghentikan Liga 2. Ia menilai bahwa PSSI melemahkan motivasi atlet sepakbola di Indonesia untuk berprestasi hingga mencari nafkah di dunia sepakbola di tanah air ini.

"Tetapi, kalau menghentikan Liga. Berarti memperlemah motivasi anak bangsa, karena PSSI adalah perekat anak bangsa," kata Edy.

Edy menambahkan dihentikan Liga 2 ini, sama dengan PSSI menghalangi pembinaan atlet dan klub-klub sepakbola di Indonesia. Pembinaan itu, harus berjenjang dari Liga 3, ke Liga 2 dan ke Liga 3.

"Sudah pasti lah (pembinaan terhalang), motivasi itu kan didalamnya pembinaan persebakbolaan ini," ucapnya.

Untuk diketahui, Edy Rahmayadi selain menjabat sebagai pembina PSMS Medan. Dia juga sebagai pemilik saham PT. Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi PSMS Medan sebesar 51 persen.

Manajemen PSMS Medan sendiri, paling vokal menyuarakan penolakan penghentian Liga 2 2023/2023. Dampak besar dialami ayam Kinantan dengan kerugian mencapai Rp10 miliar.